"Ada rekamannya, ada nama 02 di situ disebutkan. Memilih 02. Sehingga ini fakta bukan main-main," kata John.
Selain itu, John mengaku terkejut karena pertemuan di Hotel Grand Dian di Pekalongan turut dihadiri seorang perempuan yang diyakini merupakan ketua PKD Jateng. "Tampilan gambar yang kita temukan, beliau ada di situ," ucapnya.
John mengungkapkan, pengumpulan para kades yang diduga diarahkan untuk memilih paslon tertentu dalam Pilgub Jateng sudah beberapa kali terjadi. Dia menyebut, pada 17 Oktober 2024 lalu, PKD se-Kendal juga mengadakan pertemuan di Graha Padma Semarang. Kala itu John dan timnya memberi tahu Bawaslu tentang adanya pertemuan tersebut.
"Ini menjadi suatu keadaan yang perlu kita sampaikan kepada publik bahwa kades ini menjadi objek yang terus digunakan pihak-pihak terkait untuk kepentingan politisasi dalam konteks pilkada ini. Tentunya ini bukan 01 yang melakukan," kata John.
Terkait pertemuan PKD se-Kendal di Graha Padma pekan lalu, Ketua Bawaslu Kota Semarang Arief Rachman dan timnya sempat menyambangi lokasi. Arief mengatakan, pertemuan tersebut digelar secara tertutup. Dia dan timnya pun tak diizinkan masuk.
"Setelah kita datangi, mereka mungkin mempersingkat pertemuan, hanya sekitar 30 menit. Tidak kita temukan adanya APK (alat peraga kampanye) dari paslon tertentu," ujar Arief. (buz)
Load more