Sleman, tvOnenews.com - PT PAL Indonesia siap mendukung pemerintahan baru yang dipimpin oleh Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka dalam rangka memperkuat pertahanan maritim Indonesia.
Perusahaan ini terus berprogres dalam pembuatan alat utama sistem pertahanan (alutsista) mulai dari kapal selam scorpene, kapal fregat merah putih hingga kapal induk.
Direktur Utama PT PAL Indonesia, Kaharuddin Djenod menyampaikan, pembuatan kapal selam scorpene saat ini sedang proses desain. Proses pengerjaan kapal selam canggih tersebut bekerjasama dengan perusahaan asal Perancis.
"Secara fisik belum, karena untuk desain saja butuh waktu cukup lama. Mudah-mudahan tahun depan, pemotongan plat pertama sudah bisa dilakukan," ucapnya di sela acara PT PAL Goes to Campus bertajuk 'Kebangkitan Peradaban Maritim Indonesia di UGM, Selasa (24/9/2024).
Selain kapal selam, juga masih berprogres untuk pembuatan Kapal Fregate Merah Putih. Dari dari 161 blok desain, PT PAL Indonesia sudah menyelesaikan 110 blok. Sementara, pembangunan fisiknya sudah mencapai 58 blok.
Disampaikan Kaharuddin, kapal induk juga akan menjadi salah satu target dalam pemerintahan baru untuk dibangun.
Karena itu, PT PAL Indonesia sebagai perusahaan manufaktur bidang maritim punya kewajiban untuk bisa menjelaskan kepada seluruh stakeholder bahwa industri maritim bukan hanya domainnya jurusan perkapalan atau kelautan. Akan tetapi, industri maritim adalah domain dari seluruh jurusan teknologi baik mesin, arsitek, sipil dan sebagainya.
Maka dari itu, perusahaan ini punya kewajiban untuk goes to campus. Disebutkan, ada beberapa universitas-universitas besar di Indonesia yang punya keahlian khusus dan menjadi tujuan kegiatan ini, salah satunya UGM.
"Karena membangun kapal seperti membangun kota terapung sehingga seluruh keahlian ada maka kerjasama dengan UGM tidak hanya pada jurusan-jurusan khusus melainkan berbagai jurusan bisa diadakan kerjasama baik riset dasar maupun implementasi," tutur Kaharuddin.
Di lokasi yang sama, Rektor UGM, Ova Emilia berharap dua hal dari kegiatan ini. Pertama, menjaring alumni maupun calon alumni yang akan bekerja di perusahaan industri maritim. Kedua, memperkuat dan menegaskan kembali bahwa universitas harus menjadi tempat riset dan pengembangan dari industri di Indonesia. Sehingga terjalin sinergitas antara kampus dengan industri.
"Saya kira dengan acara seperti ini akan membuka wawasan bagi semuanya untuk kita berperan bersama," ucapnya. (scp/buz)
Load more