Eko mengaku setuju dengan relokasi karena menurutnya fasilitas yang diterima sekarang ini cukup menguntungkan pedagang.
“Dulu waktu masih berjualan di selasar Malioboro harus sewa gudang, bayar pendorong itu sudah berapa uang yang dikeluarkan. Sekarang kita di Teras Malioboro 2 fasilitas kebersihan, kamar mandi, listrik dan tempat gratis,” ungkapnya.
Aris, pedagang lainnya juga mengatakan hal senada. Menurutnya, menurunnya penjualan yang dirasakan pedagang usai relokasi bukan semata-mata kesalahan pemerintah. Seharusnya, pedagang harus bersyukur yang mana pemerintah masih memikirkan nasibnya dengan memberikan tempat berjualan yang layak.
“Yang dulunya bukan hak kita, sekarang jadi hak kita. Kami sudah diakomodir, sudah dikasih tempat yang layak tinggal kita itu sekarang mensyukuri. Karena sekarang perekonomian baru lemah jadi kita harus mengikuti,” ucapnya.
Menyikapi sepinya penjualan, Aris mengungkap bagaimana pedagang bisa berinovasi supaya dagangannya laku. Bukan sebaliknya, hanya menuntut pemerintah.
“Sekarang ini, pedagang bukan hanya menunggu pembeli melainkan jemput bola dengan memanfaatkan media sosial yang ada. Kita pengin bagaimana caranya Teras Malioboro 2 dikunjungi wisatawan, nyaman, aman dan syukur-syukur bisa berbelanja,” kata dia.
Load more