Yogyakarta, tvOne
Aktivitas Gunung Merapi terus dipantau oleh Balai Penyelidikan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) Yogyakarta. Dalam enam jam Gunung Merapi meluncurkan 4 kali guguran lava pijar.
Dari pengamatan sejak pukul 12.00 hingga 18.00 WIB, Senin (24/01) aktivitas Gunung Merapi sevara visual tampak jelas, kabut 0-I, kabut 0-II, hingga kabut 0-III. Asap kawah bertekanan lemah teramati berwarna putih dengan intensitas sedang hingga tebal dan tinggi 10-20 m di atas puncak kawah.
Teramati 4 kali guguran lava dengan jarak luncur maksimal 1.800 m (1,8 kilometer) ke arah barat daya. Sementara dari data kegempaan tercatat terjadinya kegempaan Guguran 33 kali, dan Hembusan 1 kali.
Hingga kini BPPTKG Yogyakarta masih menetapkan tingkat aktivitas Gunung Merapi pada level Level III (Siaga). Potensi bahaya saat ini berupa guguran lava dan awanpanas pada sektor tenggara-barat daya sejauh maksimal 3 km ke arah sungai Woro dan sejauh 5 km ke arah sungai Gendol, Kuning, Boyong, Bedog, Krasak, Bebeng, dan Putih. Sedangkan lontaran material vulkanik bila terjadi erupsi eksplosif dapat menjangkau radius 3 km dari puncak.
Masyarakat agar tidak melakukan kegiatan apapun di daerah potensi bahaya dan mengantisipasi gangguan akibat abu vulkanik dari erupsi Gunung Merapi serta mewaspadai bahaya lahar terutama saat terjadi hujan di seputar Gunung Merapi.
Penambangan di alur sungai yang berhulu di Gunung Merapi dalam KRB III direkomendasikan untuk dihentikan. Pelaku wisata direkomendasikan tidak melakukan kegiatan pada daerah potensi bahaya dan bukaan kawah sejauh 5 km dari puncak Gunung Merapi. Jika terjadi perubahan aktivitas yang signifikan, maka status aktivitas Gunung Merapi akan segera ditinjau kembali. (Nuryanto/Jeg)
Load more