tvOnenews.com - Gebyar Keistimewaan sukses digelar dalam rangka memperingati 12 tahun Undang-Undang Keistimewaan (UUK) DIY.
Puncak acara yang diselenggarakan di Lapangan Minggiran, Kota Yogyakarta pada Sabtu (31/8/2024) malam sebagai kolaborasi yang solid antar Organisasi Perangkat Daerah.
Ke depan, kegiatan semacam ini dapat terus diadakan dengan semangat kolaborasi yang lebih luas dengan mengesampingkan ego sektoral demi kepentingan bersama.
Sinergi ini juga diharapkan dapat diterapkan pada program-program keistimewaan sehingga manfaatnya dirasakan oleh seluruh lapisan masyarakat. Dalam sambutan pidato Gubernur DIY, Sri Sultan Hamengku Buwono X yang dibacakan Paniradya Pati Keistimewaan DIY, Aris Eko Nugroho, sebagai wilayah dengan status istimewa, Yogyakarta memiliki tanggung-jawab yang besar untuk memastikan keistimewaan ini memberikan manfaat nyata bagi masyarakat.
"Lima tujuan utama yakni tata kelola pemerintahan yang baik, pelestarian budaya, pemanfaatan tanah kasultanan dan kadipaten, pengembangan pendidikan serta peningkatan kesejahteraan masyarakat merupakan pilar-pilar yang menjadi fokus dalam menjalankan amanah ini," kata dia.
Selama 12 tahun, tentunya, banyak pencapaian yang telah diraih misalnya Indeks Pembangunan Manusia (IPM) DIY yang terus meningkat dan pada 2023 mencapai angka 81,8 salah satu angka yang tertinggi di Indonesia. Ini bukan sekadar angka, tetapi cerminan kerja keras dalam mewujudkan masyarakat yang lebih sejahtera dan berdaya saing.
Di bidang pelestarian budaya, lanjut Aris, DIY menunjukkan komitmen yang kuat melalui berbagai program seperti festival budaya Yogjakarta dan revitalisasi situs-situs bersejarah. Program pendidikan berbasis budaya lokal juga terus dikembangkan sebagai pilar penting pelestarian budaya Bahkan, sertifikat warisan dunia dari UNESCO yakni sumbu filosofi Yogyakarta (The Cosmological Axist of Yogyakarta and It's Historical Landmarks) dapat diraih.
Load more