Jurnalis Senior Agus Kismadi, Berbagi Pengalaman Meliput Bencana Bersama Peserta UKW Dewan Pers
- Tim tvOne - Andri Prasetiyo
Meski dengan peralatan seadanya, namun TVRI Sulteng bisa kembali siaran dan menayangkan peristiwa gempa bumi di sana. Akan tetapi siaran hanya sebatas Live saja karena keterbatasan personel, alat, dan narasumber.
Setiap hari, Agus dan tim menayangkan bagaimana dampak gempa bumi dahsyat yang terjadi di Palu. Termasuk memperbaharui jumlah korban dan kerusakan dari sumber resmi.
Melalui siaran tersebut, Agus memiliki tujuan mulia. Menjalankan tugas jurnalistik sekaligus membantu pihak terkait dalam upaya penanganan pasca gempa.
"Bagaimana orang bisa mencari keluarganya yang hilang melalui siaran langsung televisi, serta mengimbau masyarakat jangan panik melalui BMKG," tegasnya.
Namun bukan perkara mudah untuk bisa menghidupkan kembali siaran berita TVRI Sulteng. Sebab tak sedikit karyawannya yang belum berani berangkat ke kantor karena masih trauma.
Apalagi saat itu masih sering terjadi gempa susulan yang membuat masyarakat panik. Ditambah lagi lokasi kantor TVRI Sulteng yang berada di pinggir pantai membuat karyawan trauma melihat air laut.
Agus kemudian memagari kantornya yang mengarah ke laut dan ditutup agar para karyawannya tidak bisa melihat air laut.
Cara lain yang dilakukan Agus agar karyawan dan warga tidak trauma adalah melalui segelas air. Agus meminta mereka menuangkan air putih ke dalam gelas lalu ditaruh di sekitarnya.
"Kalau airnya gak bergerak berarti gak ada gempa," ujarnya.
Cara ini diakui Agus cukup efektif untuk memulihkan trauma para korban gempa di Palu. Meski sederhana, tapi lewat metode ini para korban gempa sedikit demi sedikit mulai tidak takut.
Agus mengaku cara ini didapat dari pengalamannya berinteraksi dengan orang-orang dari BMKG. Sebab bukan pertama kali ini Agus terlibat dalam penanganan gempa bumi di Indonesia.
Saat bertugas di TVRI Yogyakarta, Agus pernah mengalami gempa pada 2006. Kemudian saat gempa bumi Lombok 2018, ia juga terlibat aktif di sana.
Melalui beberapa peristiwa tersebut, Agus memotivasi orang lain agar tidak boleh menyerah dalam kondisi apapun. Utamanya kepada para jurnalis yang merupakan profesi mulia.
Load more