Kulon Progo, tvOnenews.com - Sapi kurban pemberian Presiden RI, Joko Widodo yang bernama Satrio Bimo untuk Masjid Al Huda di Dusun Pringtali, Kalurahan Jatimulyo, Kapanewon Girimulyo, Kabupaten Kulon Progo telah disembelih hari ini.
Sapi jenis peranakan ongole (PO) seberat hampir 1 ton akan dibagikan kepada ratusan KK di Dusun Pringtali dan sekitarnya.
Takmir Masjid Al Huda, Sawal mengatakan, penyembelihan Satrio Bimo dilaksanakan selesai Salat Iduladha atau dimulai sekira pukul 09.40 WIB. Proses ini membutuhkan waktu kurang lebih 30 menit.
"Alhamdulillah tidak ada kendala berarti dalam proses penyembelihan," ucapnya, Senin (17/6/2024)
Akan tetapi, panitia kurban harus memperbesar lubang yang menjadi tempat penyembelihan. Mengingat, ukuran sapi yang begitu jumbo.
Selesai disembelih, lanjut Sawal, daging Satrio Bimo dibagikan kepada 515 KK di 5 Dusun, Kalurahan Jatimulyo. Rinciannya, Dusun Pringtali 125 KK, Sumberejo 125 KK, Beteng 125 KK, Banyunganti 70 KK dan Kembang 70 KK.
"Penerima di luar Pringtali akan menerima kurang lebih setengah kilo daging kurban," kata Sawal.
Keesokan harinya atau pada Selasa (18/6/2024) besok, Masjid Al Huda akan menyembelih seekor sapi dan empat ekor kambing.
Sebelumnya, Satrio Bimo telah diserahterimakan dari peternak di Kabupaten Bantul kepada pihak Masjid Al Huda pada Minggu (16/6/2024) siang.
"Sesampainya di Kulon Progo sapi diberi makan. Lalu 12 jam dipuasakan dengan tujuan lambungnya kosong sehingga saat penyembelihan tidak mengakibatkan lambungnya pecah," kata Dwi Hari Susanta, Dokter Hewan Medik Veterinir BBVet Wates.
Untuk menjamin kesehatan hewan, sapi tersebut juga dalam pengawasan petugas dalam hal ini Balai Besar Veterinir (BBVet) Wates.
Adapun, pemeriksaan kesehatan hewan meliputi penyakit antraks, LSD, PMK dan pemeriksaan cacing.
Di samping itu, juga melakukan pemeriksaan fisik sesuai syariat Islam yaitu kondisi fisik yang sehat dan cukup umur.
"Dari pemeriksaan dan pengamatan laboratorium selama ini, alhamdulillah sapi dalam kondisi sehat. Dibuktikan dengan Surat Keterangan Kesehatan Hewan (SKKH)," ucapnya. (scp/buz)
Load more