Belasan Millenial di Yogyakarta Ikuti Pelatihan Dari Profesional Audio Visual Nasional

tvOnenews.com - Belasan millenial hingga generasi Z di Kota Yogyakarta mengikuti pelatihan dari para pakar dan profesional audio visual ternama di tanah air. Para peserta dididik untuk bisa naik kelas dan bisa meningkatkan omset bisnis peralatan audio visual di Yogyakarta.

Pelatihan diinisiasi oleh Kairos Multi Jaya (KMJ) sebuah distributor audio profesional dengan mengadakan kunjungan ke jasa penyewa peralatan audio visual di Jogja yakni Flazh Production, Selasa (14/5/2024). 

Board of Director Kairos Multi Jaya Johannes Martin Wijaya mengatakan kegiatan ini bertujuan untuk berbagi informasi kepada praktisi audio visual. Selain itu juga untuk mempererat silahturahmi dan saling berbagi ilmu kepada sesama pelaku industri profesional audio visual. 

"Dengan berbagai informasi tentang penggunaan audio visual serta software yang digunakan, para tentu akan bermanfaat bagi praktisi dan semakin mengoptimalkan layanan mereka," ujarnya. 

Pada program pelatihan audio ini diikuti belasan penggiat audio dari internal Flazh Production dan beberapa dari vendor Jogja. Mereka mendapatkan pelatihan untuk memaksimalkan kinerja audio speaker dalam suatu event. 

Engineering Team KMJ Karuna mengatakan, pelatihan itu digelar dengan metode dialog dan praktik singkat. Selama beberapa jam para teknisi Flazh Production diajarkan tentang upaya memaksimalkan kinerja dan juga perawatan audio speaker agar lebih optimal saat digunakan dengan menggunakan software. 

"Kami berbagi seputar operasional mereka, karena kemungkinan selama ini ada sedikit suara yang tembus ke panggung saat penyelenggaraan acara, lebih ke aspek teknis memang. Secara keseluruhan mereka sudah mengerti tapi belum optimal saja," katanya. 

Menurut Karuna, optimalisasi penggunaan audio speaker harus memperhatikan sejumlah aspek agar kinerjanya lebih maksimal. Ihwal ini, dimulai dari perencanaan desain suatu acara. Kemudian berlanjut pada area yang akan dicakup dari acara tersebut, sehingga bisa ditentukan penggunaan peralatan speakernya. 

"Kami memperbaiki dari segi desain karena untuk merencanakan sesuatu kan ada desain area yang dicakup berapa luas dan itu ada hitungannya semua. Kemudian dibantu dengan software dari speaker itu, sehingga lebih kami perdalam," ujarnya.