Yogyakarta, tvOnenews.com - Pemerintah Kota (Pemkot) Yogyakarta berupaya mengoptimalkan Tempat Pengolahan Sampah Reduce Reuse Recyle (TPS3R) di empat lokasi dalam upaya mengurangi persoalan sampah di perkotaan ini.
Hal ini seiring akan ditutupnya Tempat Pembuangan Akhir (TPS) Piyungan di Kabupaten Bantul pada April mendatang.
Kepala Bidang Pengelolaan Persampahan, Dinas Lingkungan Hidup Kota Yogyakarta, Ahmad Heryoko mengatakan, Pemkot Yogyakarta mengoptimalkan empat TPS3R di wilayahnya. Tiga di antaranya TPS3R Karangmiri dengan luasan 2.600 meter, Kranon 2.200 meter dan Nitikan 4.000 meter.
"Karangmiri mampu menampung 20 ton per hari, Kranon 20 ton dan Nitikan 30 ton," kata Heryoko, Rabu (6/3/2024).
Sejauh ini, progres TPS3R di empat titik masih dalam tahap awal dan harapannya bisa dioperasionalkan pada akhir April mendatang.
"Masih dalam tahap awal mbak, masih landclearing lokasi. Tapi target akhir April sudah operasional," ucapnya.
Nantinya setelah dioperasionalkan, pengolahan sampah di TPS3R Karangmiri menggunakan sistem RDF. Sementara di TPS3R Kranon dan Nitikan dengan sistem pemilahan.
Sekarang ini, Kota Yogyakarta masih diberikan kuota 135 ton sampah per hari di TPA Piyungan.
Sementara itu, Penjabat (Pj) Walikota Yogyakarta, Singgih Raharjo mengakui, sampai saat ini, sampah-sampah yang belum terolah ditempatkan di depo-depo. Nantinya, sampah akan diangkut bila TPS3R sudah selesai mengelola sampah di lokasi tersebut.
Kendati demikian, pihaknya berupaya melengkapi depo dengan mesin cacah sampah. Meski belum dapat mengatasi persoalan sampah seluruhnya.
"Kami imbau masyarakat tetap mengolah sampahnya. Kami juga lakukan pengembangan TPS3R dan sudah melakukan kerja sama," kata dia. (scp/buz)
Load more