Kajian kera ekor panjang ini, kata Harry, akan selesai pada Desember 2023. Pada awal 2022 lalu, DLH Gunungkidul pernah memetakan pola gangguan kera ekor panjang. Dari pemetaan tersebut diperoleh hasil bahwa beberapa kapanewon wilayah ditemukan catatan gangguan kera.
"Kami mengumpulkan data dari para lurah dan camat/penewu, bahwa di wilayah mereka ada gangguan kera. Tapi ini data sekunder ya," tegasnya.
Saat ini, Pemkab Gunungkidul tengah melakukan studi kelayakan dan mempersiapkan pengadaan tanah sebagai lahan konservasi seluas 2 hektar, di Kelurahan Giritirto, Kepenewon Purwosari, melalui Dana Keistimewaan (Danais).
"Ini untuk menjaga ekosistem satwa lokal asli Gunungkidul, termasuk di dalamnya kera ekor panjang," ujarnya.
Sementara itu, di kawasan wisata Gunung Api Purba, Nglanggeran, Gunungkidul, keberadaan kera ekor panjang juga sudah cukup meresahkan warga dan pengunjung.
Dijelaskan Ketua Pengelola Desa Wisata Nglanggeran, Mursidi, di musim kemarau kawanan kera turun ke pemukiman, setelah sumber air di atas gunung mengering dan makanan tidak ada lagi.
Menurut Mursidi, sebelum masuk ke pemukiman, kawanan kera yang berjumlah puluhan hingga ratusan tersebut menjarah buah dan sayuran yang ada di lahan pertanian.
Load more