Ini Keseharian Rohandi Peracik Keripik Pisang Narkotik yang Ditangkap di Bantul yang Dikira sedang Cari Kerja
- Tim tvOne - Santosa Suparman
Bantul, Yogyakarta, tvOnenews.com- Camilan keripik pisang menjadi salah satu topik pembicaraan masyarakat Yogyakarta.
Hal itu lantaran terungkapnya kasus peredaran narkoba dengan model baru yakni dikemas dengan makanan camilan keripik pisang dikombinasi dengan narkoba dan polisi menyebut dengan keripik pisang narkotik.
Rohandi (42) warga Bekasi Jawa barat salah satu tersangka yang ditangkap di Dusun Pelemkidul RT 06 Baturetno, Banguntapan, Bantul, Yogyakarta terlibat dalam sindikat peredaran narkoba.
Modus operandinya adalah narkoba dikemas dalam keripik pisang, dan ternyata Rohandi adalaj salah satu koki atau peracik keripik pisang narkotik.
Rohandi baru dua bulan tinggal di Pelemkidul Baturetno, Banguntapan, Bantul, Yogyakarta dan mengontrak rumah milik Wahyuni.
Ketua RT 06, Bagus Yatin Mulyono saat ditemui di sela konferensi pers oleh Bareskrim Polri di lokasi pembuatan keripik pisang Narkotik mengatakan Rohandi kontrak rumah baru dua bulan ini.
Seperti warga lain yang kontrak rumah, Rohandi juga menyerahkan sejumlah dokumen identitas pribadi dalam pertemuan RT beberapa hari yang lalu.
"Seperti warga pada umumnya, Rohandi juga mengumpulkan fotokopi KTP dan KK seperti pada umumnya sebagai penghuni baru di sini. Tidak ada randa-tanda yang mencurigakan," ungkap Bagus Yatin Mulyono.
Bagus Yatin menambahkan Rohandi saat datang dan tinggal di rumah kontrakan hanya sendirian dan dikira sedang mencari pekerjaan.
Menurut pengakuannya, Rohandi memiliki 4 orang anak di Bekasi. Jika nanti betah tinggal di rumah kontrakan di Pelemkidul Baturetno Banguntapan ini maka Rohandi akan membawa keempat anaknya beserta istrinya tingga di Banguntapan.
"Waktu itu Rohandi mengatakan akan membawa 4 anaknya dan istri tinggal di sini jika betah atau kerasan dan akan memperpanjang kontraknya," kata ketua RT 06 Pelemkidul.
Bagus Yatin mengaku sama sekali tidak menaruh curiga terhadap Rohandi karena apa yang dilakukan seperti warga lainnya.
Selain itu Bagus yatin mengaku jarang bertemu dengan pelaku rohandi. Sehingga tidak tahu aktifitas di dalam rumahnya.
"Tidak ada tanda-tanda mencurigakan di rumah yang dikontrak pelaku Rohandi. Semua berjalan seperti biasa," ujarnya.
Load more