Pihak SPTA berharap untuk kedepannya, pada tahun 2024 bisa mengembangkan potensi untuk usaha air minum kemasan dan tentu berkoordinasi dengan Paniradya Pati Keistimewaan didampingi Dinkop DIY.
Menurut Krisna yang juga disapa Mas Carik ini, konsumen bisa membeli langsung melalui pengelolanya, hal ini adaah BUMKal atau Badan Usaha Milik Kalurahan Girikerto.
Sementara itu menurut Paniradya Pati Paniradya Kaistimewan DIY Aris Eko Nugroho, SPTA yang dibangun di desa Girikerto, Turi, Sleman merupakan salah satu program kalurahan mandiri budaya dimana warga di kelurahan ini berusaha untuk mengembangkan potensi yang ada. Salah satu potensi di desa ini terdapat sumber daya mata air yang melimpah.
“Girikerto sudah ada SPTA terkait pengisian udara, PADesnya meningkat karena satu tangki Rp20.000, setiap hari minimal 50 tangki, mereka sudah dapat PADes yang lebih dibandingkan sebelumnya, sebelum ada program ini tidak ada aktivitas ini. Sekarang ini sudah mendapatkan, ada potensi pendapatan yang meningkat dari sebelumnya,” katanya.
Melalui bantuan keuangan khusus danais, kemudian dibangun Stasiun Pengisian Tangkir Udara (SPTA) pada tahun 2022 yang dilengkapi dengan berbagai fasilitas operasionalnya. Hasilnya mampu menggerakkan perekonomian warga hingga meningkatkan pendapatan asli desa.
Salah satu pengelola M. Saipudin yang juga Direktur BUMkal Gerbang Merapi Girikerto menyebutkan meningkatnya permintaan SPTA maka berharap bisa menambah kapasitas air dari 40-50 tangki menjadi 60-70 tangki per hari.
“SPTA ini mengambil langsung dari sumbernya yakni Sendang Panguripan, biasanya komsumen memanfaatkannya untuk kebutuhan air minum, untuk lomba koi juga ambil dari sini, karena aman dan sudah teruji melalui laboratorium dengan hasil lab yang bagus kualitasnya,” ujar Saipudin.
Load more