Penataan Kawasan Sumbu Filosofi Yogyakarta Pasca Ditetapkan Sebagai Warisan Dunia
- Tim tvOne - Tim tvOne
Yogyakarta, tvOnenews.com - Penataan kawasan Sumbu Filosofi Yogyakarta termasuk salah satunya ikon wisata Jalan Malioboro yang hingga kini terus diupayakan dan dilakukan pemerintah Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY).
Menurut Paniradya Pati Paniradya Kaistimewan, Aris Eko Nugroho, bahwa saat ini dilakukan satu Aksi Sumbu Filosofi budaya Yogyakarta mendunia, sebagai strategi pengelolaan kawasan terpadu berbasis pemberdayaan budaya dan ekonomi masyarakat.
Hal ini bertujuan untuk memadukan dan mensinergikan berbagai kepentingan yang berlangsung di kawasan Sumbu Filosofi sebagai kawasan nominasi warisan dunia Unesco.
"Terdapat 5 kepentingan sektor yaitu perencanaan, infrastruktur, kebudayaan dan pariwisata, ekonomi dan perdagangan, ketentraman dan ketertiban umum." terang Aris Eko Nugroho.
"Keterpaduan pengelolaan kawasan akan diarahkan untuk meningkatkan dukungan masyarakat terhadap penominasian ini melalui pengaturan dan pengendalian pengelolaan (Si Sufi Kendali), pemberdayaan budaya (Si Sufi Budaya) dan ekonomi masyarakat secara berkelanjutan (Si Sufi Ekonomi)," lanjut Aris.
Foto: Salah satu sudut kawasan jalan Malioboro di Sumbu Filosofi Yogyakarta
Ia menambahkan dengan mendasarkan pada implementasi manajemen strategis sektor public melalui analisis dan identifikasi isu strategis, diagnosa organisasi, dan analisis lingkungan strategis.
Maka strategi inovasi berupa SI SUFI JOGJA (Si Sufi Kendali-Si Sufi Budaya-Si Sufi Ekonomi), dirancang pentahapan implementasinya.
Untuk memastikan keberhasilan inovasi SI SUFI JOGJA, juga dilakukan pemetaan stakeholder yang terlibat, sumberdaya organisasi, strategi marketing serta manajemen resikonya
"Ada tiga aspek di kawasan Sumbu Filosofi kini kita upayakan dalam penataannya. Mulai dari Sufi Kendali, Sufi Budaya, dan Sufi Ekonomi. terus dikerjakan. Setelah relokasi pedagang kaki lima (PKL) ke Teras Malioboro (TM) 1 dan TM 2, Pemkot Yogyakarta dan Pemda DIY, khususnya Paniradya Kaistimewan masih berupaya mengembalikan kondisi Malioboro seperti dulu." ungkapnya.
Aris mengatakan, penataan kawasan Malioboro yang menjadi bagian dari Sumbu Filosofi masuk menjadi salah satu prioritas unggulan pada Peta Jalan Grand Desain Keistimewaan. Sebagian besar penataan memang menggunakan dana keistimewaan.
"Semua merupakan kolaborasi antara Pemda DIY dan Pemkot Jogja," ujarnya.
Aris menyebut, setelah pembangunan Teras Malioboro 1 dan 2 saat ini pemerintah juga tengah melakukan penataan di bagian saran dan prasarana Malioboro. Mulai dari kawasan pedestrian, pengecatan fasilitas yang ada di area itu, perbaikan bangku pedestrian, maupun penyempurnaan bangunan di Teras Malioboro 1 dan 2.
Load more