Hal ini menjadi angin segar untuk mereaktualisasi destinasi wisata cagar budaya dan sejarah menjadi destinasi yang lebih bisa diterima oleh banyak kalangan, tanpa mengurangi nilai sakral dan keluhurannya.
Selain itu, Febrina Intan juga menyoroti adanya kolaborasi unik antara KAWS dengan Candi Prambanan. Representasi dua karya seni dari dua peradaban yang berbeda ini justru menjadi atraksi yang istimewa serta tiada duanya di dunia.
Selain itu, kehadiran wisatawan usia muda di destinasi Candi Prambanan ini menghadirkan harapan baru untuk mengenalkan lebih dalam mengenai Warisan Cagar Budaya Dunia kepada anak muda. Hal ini diharapkan bisa menumbuhkan kesadaran untuk lebih mencintai peninggalan budaya bangsa Indonesia.
“Ini merupakan kombinasi yang luar biasa antara seni instalasi kontemporer serta Mahakarya Warisan Budaya Dunia, menghadirkan perpaduan unik yang menjadi magnet baru, untuk mendatangkan pengunjung yang lebih relevan, terutama pengunjung usia muda. Mereka bisa lebih aware dengan kekayaan budaya sendiri. Hal ini yang perlu menjadi sorotan utama dalam pameran ini,” ungkapnya.
Direktur Utama PT Aviasi Pariwisata Indonesia (Persero) atau InJourney Dony Oskaria mengapresiasi penyelenggaraan event ini. Sebagai salah satu ikon pariwisata heritage, Candi Prambanan dirasa akan semakin menarik untuk dikunjungi wisatawan, serta menambah value dan memperkuat daya tarik.
“Tentu kita berharap event-event seperti ini terus berlanjut dan semakin beragam sehingga dapat menjadi magnet bagi wisatawan baik domestik dan mancanegara. Maraknya event seperti ini, tentu Candi Prambanan akan menjadi roda penggerak sektor ekonomi dan memberikan kontribusi positif khususnya bagi masyarakat di sekitar wilayah Yogyakarta dan Jawa Tengah,” pungkasnya. (apo/buz).
Load more