Gunungkidul, tvOnenews.com - Menyusul kedatangan asesor yang melakukan penilaian di akhir Juli lalu, Dinas Pariwisata Gunungkidul optimistis status UNESCO Global Geopark (UGG) Gunung Sewu dapat dipertahankan.
Pelaksana Tugas Kepala Dinas Pariwisata Gunungkidul, Hary Sukmono, mengungkapkan, revalidasi Geopark Gunung Sewu sudah dilakukan di sejumlah geosite, yakni Gunungkidul, Wonogiri, dan Pacitan, pada 25-30 Juli 2023.
Penilaian di Gunungkidul berlangsung antara 28-29 Juli dengan melihat geosite di Gunung Api Purba Nglanggeran, Wediombo, Kalisuci, serta geopark corner di SMP Negeri 1 Wonosari.
"Dalam revalidasi tersebut, tim penilai UNESCO memberikan sejumlah catatan, yang menyangkut administrasi berkaitan dengan informasi mitigasi bencana, perubahan iklim hingga peta kawasan pemanfaatan pertambangan di Gunungkidul, kata Hari, Kamis (10/8/2023).
“Sebenarnya yang menjadi catatan itu sudah kami siapkan, hanya belum disajikan saat penilaian. Karenanya kami serahkan ke asesor sebagai informasi pelengkap dalam bentuk dokumen,” imbuhnya.
Harry mengatakan, hampir di setiap geosite yang dikunjungi ada catatan, namun permasalahannya berbeda-beda. Namun begitu, ia menyakini hal tersebut tidak akan mempengaruhi penilaian.
" Kami optimistis status UGG Gunung Sewu dapat dipertahankan untuk 4 tahun ke depan. Penentuannya akan berlangsung pada konferensi di Maroko September mendatang,” ujarnya.
Perlu diketahui, bentang alam karst Geopark Gunung Sewu memiliki luas sekitar 1.802 kilometer persegi. Keseluruhan ada 33 lokasi geosite, diantaranya 13 lokasi di Gunungkidul, 13 lokasi di Pacitan dan 7 lokasi di Wonogiri.
Sementara itu, menurut pegiat Geopark Gunung Sewu, Budi Martono, mengatakan, bentang alam karst Gunung Sewu awalnya hanya dikenal sebagai Geopark Pacitan di tahun 2009 lalu.
"Setahun kemudian diusulkan masuk jaringan UGG, namun ditolak keanggotaannya. Baru setelahnya berganti menjadi Geopark Gunung Sewu, yang pengelolaan melibatkan Wonogiri dan Gunungkidul,” kata Budi.
Dengan pengelolaan yang melibatkan 3 kabupaten dan 3 provinsi ini, akhirnya pada 13 Mei 2013 ditetapkan sebagai geopark nasional oleh Kementerian ESDM bersama dengan KNGI.
“Sempat pada September diajukan menjadi anggota Global Geopark, tapi ditunda karena ada sejumlah catatan yang harus dipenuhi, hingga akhirnya membuahkan hasil setelah pada 19 September 2015, Gunung Sewu dinobatkan sebagai anggota Global Geoparks Networks, yang sekarang berganti menjadi UGG,” ungkap mantan Sekda Gunungkidul ini.
“Penetapannya dilakukan dalam acara The 4th Asia-Pacific Geoparks Network (APGN), San'in Kaigan Symposium, di Tottori-Jepang. Gunung Sewu menjadi yang kedua masuk situs geopark dunia, setelah sebelumnya ditetapkan Geopark Gunung Batur pada 2012 lalu,” pungkasnya. (ldhp/buz)
Load more