Yogyakarta, DIY - Persoalan kekerasan jalanan yang kembali mencuat pasca video viral di kawasan Titik Nol Kilometer Yogyakarta beberapa waktu lalu, kini menuai berbagai keprihatinan di masyarakat.
Salah satunya, dari organisasi masyarakat Brigade JOXZIN atau Jogja Islamic Never Die yang merupakan sebuah organisasi kemasyarakatan yang berbentuk perkumpulan yang bergerak di bidang sosial kemasyarakatan dan beranggotakan ribuan orang dan berbasis massa di Yogyakarta.
Dalam keterangan pers yang disampaikan Komandan Keluarga Besar Brigade JOXZIN, Herry Prasetyo, Senin (13/2/2023), saat ini pihaknya menjalankan banyak program untuk pemberantasan klithih. Salah satunya dengan membina generasi muda menjauhi narkoba dan mewadahi anggotanya dengan kegiatan yang memiliki nilai keagamaan.
"Salah satu syarat menjadi anggota JOXZIN yakni tidak terlibat dalam tindak kriminal, yang artinya anggotanya harus bebas dari tindak kriminal termasuk klithih. Selain itu masuk anggota JOXZIN harus bebas narkoba," jelas Herry Prasetyo
"Berbagai kegiatan terus kita lakukan sebagai Gerakan Anti Klitih. Banyak cara dapat dilakukan misalnya sosialisasi di kalangan pelajar, kampanye anti narkoba, bakti sosial hingga kegiatan peduli sesama yang kerap dilakukan di tengah masyarakat di Yogyakarta," ungkapnya.
Namun Herry menambahkan, bahwa sangat disayangkan jika saat ini justru masih muncul pemberitaan yang menyudutkan mereka. Padahal seharus bisa melakukan klarifikasi terlebih dahulu agar tidak menimbulkan ketidaknyamanan bahkan bisa jadi merugikan antar sesama.
"Prinsipnya kami sangat keberatan dengan pemberitaan yang isinya memojokkan kami, serta memberikan stigma negatif tanpa ada klarifikasi terlebih dahulu kepada sumber yang terpercaya. Ini merupakan tuduhan serius yang mengancam eksistensi dan masa depan Brigade JOXZIN di tengah masyarakat," pungkasnya.
Menurut Herry, perlahan upaya-upaya dini mencegah kekerasan jalanan bisa berjalan beriringan dengan dinamika masyarakat di Kota Yogyakarta itu sendiri.
"Gerakan Anti Klitih sebagai sebuah proses yang tidak instan, namun harus berjalan seiring program-program yang menyentuh akar persoalan real yang dihadapi masyarakat," pungkasnya. (Nur/Buz)
Load more