Kerinci, Jambi – Sebanyak 13 desa di Kecamatan Gunung Tujuh, Kabupaten Kerinci, Provinsi Jambi, diguyur hujan abu vulkanik dari aktivitas Gunung Api Kerinci pada Sabtu (4/2/2023). Akibatnya, wilayah sekitar Gunung Kerinci yang terkenal dengan sentra pertanian mengalami kerusakan pada tanaman seperti cabe, kentang, tomat dan tanaman sayur lainnya.
pada Sabtu pagi, Gunung Kerinci kembali erupsi pada pukul 06:46 WIB dengan tinggi kolom abu teramati ± 200 meter di atas puncak (± 4.005 M di atas permukaan laut). Kolom abu teramati berwarna kelabu hingga coklat dengan intensitas tebal condong ke arah timur dan tenggara. Erupsi ini terekam di seismograf dengan amplitudo maksimum 2 MM dan durasi sementara ini ± 1 jam 40 menit.
Erupsi yang terjadi mengakibatkan 13 desa di bawah kaki Gunung Kerinci terdampak abu vulkanik.
“Iya, 13 desa di Kecamatna Gunung Tujuh terdampak namun yang terparah terjadi di tiga desa diantaranya yakni Desa Pasar Baru Pelompek, Desa Pelompek dan Desa Telun Berasap adalah desa yang terparah terdampak abu vulkanik Gunung Kerinci,” ungkap Kelvin, salah satu warga.
Diakuinya, sisa abu vulkanik terlihat jelas menempel pada tanaman petani, atap rumah dan kendaraan. Bahkan hujan abu ini mengganggu aktivitas warga dan pertanian warga terancam mati.
“Jika melihat kondisi di lapangan, banyak tanaman warga yang terancam mati, karena abunya sangat tebal menempel pada tanaman,” bebernya.
“Namun bagi sebagian warga yang sudah panen, mungkin ini menjadi suatu berkah, karena tanah akan menjadi subur,” ucapnya.
Untuk menghindari dampak dari abu vulkanik ini, pemerintah Kecamatan Gunung Tujuh mengimbau agar masyarakat mengurangi aktivitas di luar rumah, dan mengenakan masker saat berada di luar rumah. “Untuk sementara warga diimbau untuk tidak banyak beraktivitas di luar rumah,” ujarnya.
Untuk diketahui, setelah dua pekan aktivitas Gunung Kerinci menurun, saat ini gunung yang dijuluki Atapnya Sumatera tersebut masih berada di level dua atau waspada, dengan radius aman tiga kilometer dari kawah aktif. (aai/wna)
Load more