Medan, Sumatera Utara - Merayakan Tahun Baru Imlek tak lengkap rasanya jika tanpa kehadiran kue bakul atau biasa disebut dengan kue keranjang.
Dengan bentuknya yang khas, gempal dan warnanya yang serba cokelat, membuat kue ini seperti terbuat dari gula merah. Namun ternyata, gula merah tidak tercampur sedikit pun di dalam adonannya. Kudapan ini hanya terbuat dari 3 bahan yakni murni gula putih, tepung ketan dan sedikit air.
Salah satu tempat membeli kue bakul yang legendaris di Medan adalah Yek Yen Siang yang konsisten memproduksi kue khas sejak 1980-an.
Awie Kho (57), menceritakan usaha kue bakul miliknya ini merupakan usaha turun-temurun dari sang ayah, Kim Hai, yang sudah dimulai sejak tahun 1980. Kini, dikelola dirinya sebagai generasi kedua dan putrinya Giovanni (26) yang sudah memasuki generasi ketiga.
Awie Kho menceritakan kilas balik bisnis peninggalan sang ayah, berbisnis sejak 1970, ia hanya memproduksi kue bulan atau (mooncake). Namun, bisnisnya berkembang hingga kemudian menambah produksi kue bakul pada 1980. Semula ia memproduksi kue bakul di Jalan Negara pada 1991. Lalu, saat ini ia meneruskan usahanya di Jalan Aksara Medan hingga saat ini.
"Sekarang saya yang melanjutkan. Terhitung sudah 43 tahun saya menjual kue bakul ini. Bahan bakunya sama, cara buatnya sama, dan rasanya sama," kata Awie saat ditemui di rumah produksi kue bakul di Jalan Aksara Nomor 135, Kamis (12/1/2023) sore.
Awie juga menyampaikan kue bakul Yek Yen Siang masih dibuat secara tradisional dan manual. Tidak heran setiap tahunnya permintaan kue bakul Yek Yen Siang selalu meningkat saat menjelang perayaan Tahun Baru Imlek.
Dikatakannya, kue bakul ini terbuat dari tepung ketan, gula dan air. Proses memasaknya yang cukup lama menghabiskan waktu sekitar 12-14 jam.
"Untuk kue bakul di sini masih dibuat secara tradisional dan diolah sendiri, jadi kualitas kue bisa dibilang berbeda dibanding yang lain," ujarnya bangga.
Kue bakul dari Yek Yen Siang juga memiliki beberapa pilihan ada yang 1 kotak isi 8 kue bakul ada juga yang 1 kotak isi 4 kue bakul dan isi 2 kue bakul. Harga yang ditawarkan mulai dari Rp39.000 - Rp40.000 dengan dua jenis kue yang dicetak beralaskan plastik dan daun pisang.
Awie bersama timnya sudah memproduksi kue bakul ini sejak 2 Januari 2023. Ia mengatakan produksi akan terus bertambah hingga mendekati tahun baru Imlek. "Permintaan akan meningkat pada hari ketiga sebelum Imlek," ucap Awie.
"Kita bukan berdasarkan sistem order. Kalau sebelum Covid-19 kita berani buat hingga 1 ton dengan muatan 9 tungku milik kita semua hidup. Tapi saat ini hanya 4 tungku saja dalam satu dandang dengan olahan 100 hingga 200 KG," jelasnya mengakhiri. (sgh/wna)
Load more