Cuaca Ekstrem, Harga Ikan di Tanjungpinang Melonjak 100 Persen
- Tim tvOnenews/Kurnia Syaifullah
Tanjungpinang, Kepri - Dampak cuaca ekstrem berupa angin kencang dan gelombang tinggi yang melanda perairan di Kepulauan Riau (Kepri), harga komoditas ikan laut mengalami lonjakan drastis hingga 100 persen.
Kenaikan harga ikan tersebut mulai terjadi sejak sebulan terakhir dipicu karena berkurangnya pasokan ikan dari nelayan.
Harga berbagai jenis ikan laut mengalami lonjakan harga 70 hingga 100 persen, seperti ikan tenggiri Rp60 ribu naik menjadi Rp120 ribu per kg, ikan tongkol putih Rp25 ribu naik Rp40 ribu per kg, tongkol merah Rp20 ribu naik Rp33 ribu per kg, Selar Rp35 ribu naik Rp60 ribu per kg, ikan kecil tamban Rp10 ribu naik Rp20 ribu per kg.
Para pedagang di pasar ikan Bestari Bintan Center, Tanjungpinang mengungkapkan, kenaikan harga ikan sudah terjadi sebanyak empat kali dalam sebulan terakhir.
"Awal Desember sampai sekarang sudah empat kali naik, ikan susah," ujar Andi, salah seorang pedagang ikan, Rabu (4/1/2023).
Andi juga mengatakan, kenaikan harga terjadi karena pasokan ikan dari kapal-kapal nelayan jauh berkurang.
"Ikan sedikit yang masuk, kami susah jualan," katanya.
Andi menyebutkan, naiknya harga ikan saat ini karena banyak kapal-kapal nelayan yang berhenti melaut akibat cuaca buruk.
"Penyebabnya cuaca, angin kencang ombak tinggi musim utara ini banyak nelayan tak berani turun ke laut," sebutnya.
Melonjaknya harga ikan laut membuat sejumlah konsumen ikan kini sebagian beralih mengonsumsi ayam potong karena harga ayam potong meski naik namun tidak terlalu signifikan. Harga Ayam potong saat ini Rp42 ribu dari sebelumnya Rp36 ribu per kg.
"Ikan mahal Bang, mending beli Ayam ajalah dulu," ujar Dian, Ibu rumah tangga saat ditemui di pasar Bestari Bintan Center Tanjungpinang, Rabu (4/1/2023).
Dian juga menuturkan, kenaikan harga ikan laut di Tanjungpinang biasanya terjadi dua kali dalam setahun.
"Sudah biasa lah Bang setiap tahun harga naik, kalau ikan musim angin kencang biasanya bisa dua kali dalam setahun," pungkasnya. (Ksh/ree)
Load more