Medan, Sumatera Utara - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Republik Indonesia, Airlangga Hartarto mendorong segera dilakukan ekspansi terhadap produk aluminium yang dihasilkan dari PT Indonesia Asahan Aluminium (Inalum).
Dikatakan Airlangga, upaya ekspor dari aluminium itu diharapkannya bisa meningkatkan salah satu potensi terbesar di Sumatera Utara.
Diketahui, Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) melarang ekspor bauksit, guna mendorong peningkatan nilai tambah dan hilirisasi bauksit di dalam negeri. Apalagi, saat ini, Indonesia mengimpor aluminium tak kurang US$ 2 miliar. Aluminium merupakan salah satu produk turunan dari bauksit.
"Ini adalah sebuah kesempatan, di tanah air saja harga bauksit ataupun or-nya itu kalau kita ekspor hanya 35 U$ dolar, tapi kalau udah jadi aluminium di Inalum itu, harganya 3.500 U$ dolar. Mana yang mau kita export yang 3.500 dolar atau yang 35 dolar. Nah, itulah yang kemarin diputuskan," ucapnya.
Dalam mendorong produk aluminium pada hilirisasi, disinggung Airlangga Hartarto, hal tersebut menjadi pekerjaan dari Menteri Perindustrian. Lebih lanjut, Airlangga juga merepotkan secara positif terhadap pertumbuhan ekonomi Sumatera Utara yang dinilainya sudah membaik. Hal tersebut tentunya dipicu dan didukung oleh pembangunan infrastruktur Sumatera Utara."Terbangunnya tol itu sudah bagus, relatif sudah baik," tambahnya.
"Kalau kita bersama tentu dengan teman-teman partai-partai yang bergabung di dalam koalisi pemerintah maka ini adalah momentum bagi Indonesia untuk menjadi negara maju dan sejahtera," tegasnya kembali. (zul/wna)
Load more