Aceh Barat, Aceh - Yayasan Advokasi Rakyat Aceh (YARA) perwakilan Aceh Barat, meminta Pj Bupati setempat tidak tinggal diam kala masyarakat mengeluh, belum lagi hal itu berkaitan dengan ketahanan pangan yang menjadi prioritas nasional, di tengah inflasi yang terjadi saat ini.
”Seharusnya jika tidak mampu menciptakan lapangan kerja di tengah inflasi melanda paling tidak bisa dan mampu mencari solusi terhadap hasil panen dan hasil usaha masyarakat agar ekonomi di masyarakat tetap stabil dan terkendali,” kata Hamdani Minggu (18/12/2022).
Menurutnya, jika program ketahanan pangan hanya sekedar formalitas, maka perlu dipertanyakan kinerja Pj Bupati yang sudah menyentuh dua bulan lebih masa jabatan. Jika hal kecil saja tak mampu dikendalikan, bagaimana mengurus daerah lebih baik.
Sebab itu, pemerintah harus segera mengabil sikap mengatasi hal yang dialami oleh masyarakat Desa Pulo Tengoh, Kecamatan Pante Ceuremen, Aceh Barat, yang saat ini membutuhkan pasar untuk menjual hasil panen.
”Jangan sampai seperti program ketahanan pangan di Aceh barat membusuk usai dipanen tanpa ada solusi. Pemerintahan harus mampu mencari jalan keluar jangan buntu, sehingga anggaran habis tidak ada manfaatnya,” tutur Hamdani.
Hamdani menegaskan, jika Pj Bupati tidak pro aktif dalam menanggapi masalah masyarakat, maka lebih baik diusulkan saja pergantian dengan penjabat lain yang lebih visioner dan memikirkan kehidupan penduduk di kawasan pedesaan.
”Kalau seperti ini YARA minta mendagri menganti PJ Bupati dengan yang cakap kerja, yang betul betul mampu membangun daerah dan bisa membangkitkan ekonomi serta PAD daerah. Bukan sekedar program-program yang tiada berguna,” tegasnya.
Sementara itu Pejabat Bupati Aceh Barat Mahdi Efendi mengatakan, pihaknya akan segera turun ke lokasi untuk melihat langsung, setelah dilihat langsung baru akan diambil langkah yang kongkrit.
Menurut PJ Bupati kalau pihaknya tidak turun langsung pemerintah tidak akan tahu apa permasalahan, sehingga pihaknya akan turun dengan pihak terkait.
"Perihal tersebut rencana hari ini bersama dinas terkait turun ke lapangan. Kita bertemu dengan kelompok tani tersebut. Selanjutnya baru kita bersama mencari jalan keluar tentang pemasaran tersebut," ucap Mahdi.(KHA/LNO)
Load more