Terungkap! Ini Motif Suami Mutilasi Istri di Humbang Hasundutan
- Syaren/tvOne
Humbang Hasundutan, Sumatera Utara - Polisi berhasil mengungkap motif suami bunuh istri dengan cara mutilasi di Kabupaten Humbang Hasundutan, Sumatera Utara.
Di hadapan awak media, Kapolres Humbang Hasundutan AKBP Achmad Muhaimin menerangkan motif pembunuhan mutilasi ini, karena tersangka pelaku HM (44) sakit hati terhadap istrinya NS (43). Korban disebut sering berkata kasar, dan memaki pelaku dengan perlakuan yang tidak pantas.
AKBP Achmad Muhaimin menjelaskan, tersangka membunuh korban secara sadis di dalam kamar, pada Jumat (11/11/2022) sekitar 10.00 WIB.
"Saat itu tersangka HM mengunci korban di dalam kamar, kemudian pergi mengambil pisau dan kembali masuk ke dalam kamar," kata Achmad.
Tersangka HM kemudian mencekik korban NS, dan menusuk pisau satu kali ke bagian leher sebelah kanan korban.
"Setelah korban tak berdaya, tersangka menyeret tubuh korban ke dapur dengan menarik kedua kaki korban, dan menusuk badan bagian dada korban dua kali," jelasnya.
Selanjutnya pada pukul 19.00 WIB, tersangka HM memotong leher korban hingga terputus dengan menggunakan pisau dan memasukkannya ke dalam sebuah karung.
"Pada pukul 23.00 WIB, tersangka HM memotong tubuh korban bagian tangan, kemudian mencuci potongan tangan dan memasukan ke dalam panci berisikan air, dengan menambahkan garam ke dalam panci untuk direbus," ujar Achmad Muhaimin.
Selanjutnya pada Sabtu (12/11/2022) pukul 03.40 WIB, tersangka HM memotong bagian kaki kanan dan kaki kiri korban dengan menggunakan kampak hingga terputus. Kemudian membungkus kedua kaki korban NS menggunakan selimut, dan dimasukkan ke dalam satu karung plastik.
"Kemudian tersangka HM membawanya ke belakang rumahnya dan membakarnya dengan menggunakan mancis," jelasnya Kapolres.
Lebih lanjut disampaikan, kasus pembunuhan ini terungkap Sabtu (12/11/2022) pagi, saat pelaku menyampaikan kepada anak kakak kandungnya bahwa telah membunuh istrinya.
"Penyidik telah menetapkan HM sebagai tersangka dan telah dilakukan penahanan. Berdasarkan keterangan saksi-saksi dan petunjuk dari hasil penyelidikan, bahwa tersangka HM diduga keras telah melakukan dugaan tindak pidana, mengilangkan nyawa orang lain, dan terhadap tersangka dikenakan Pasal 340 Subs 338 dari KUHPidana dengan ancaman pidana mati, atau pidana penjara seumur hidup, atau paling lama dua puluh tahun," tegasnya.
Load more