Banda Aceh - Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Aceh (DPRA) Saiful Bahri menyurati Kementerian Pertanian (Kementan) RI memberikan bantuan pertanian kepada para petani di Aceh yang telah terkena imbas banjir, terutama di Kabupaten Aceh Utara.
Dalam surat bernomor 160/2489 kepada Kementan itu, Saiful meminta pemerintah pusat untuk memberikan ganti rugi kepada warga yang menjadi korban banjir, terutama di sektor pertanian dan perkebunan.
Seperti diketahui, Aceh Utara merupakan satu dari sekian daerah di Aceh yang menerima imbas besar lantaran banjir yang turut merusak areal persawahan dan perkebunan warga, selain merendam pemukiman penduduk.
Banjir itu dipicu meluapnya air sungai seperti dari Krueng Keuruto, Krueng Peuto, Krueng Pirak, Krueng Lhoksukon, Krueng Pase, Krueng Sawang, dan Krueng Nisam di beberapa kecamatan usai hujan deras mengguyur kawasan. Berbagai sarana dan prasarana infrastruktur pun tak luput dari bencana banjir kali ini.
Saiful menjelaskan, berdasarkan data Pemkab Aceh Utara, bencana banjir tersebut telah mengakibatkan kerusakan pada bidang ekonomi, sosial dan lingkungan. Banjir juga merendam sebanyak 167 desa di 18 Kecamatan dengan jumlah penduduk terdampak sebanyak 15.551 KK atau sebanyak 52.550 jiwa.
Kabupaten Aceh Utara juga mengalami kerugian besar dari sektor pangan, perkebunan, dan peternakan akibat banjir kali ini. Dari catatan pemerintah setempat, sebanyak 435 hektare persemaian padi terimbas banjir pada Oktober 2022 lalu. Estimasi kerugian dari kejadian ini mencapai Rp217 juta lebih.
Load more