Medan, Sumatera - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan memberi sinyal soal Presiden Joko Widodo (Jokowi) akan mengumumkan kenaikan harga BBM pada pekan depan.
Sontak hal itu menuai kritikan dari Pengamat Ekonomi Sumatera Utara (Sumut), Gunawan Benjamin. Ia menyebutkan, rencana kenaikan harga BBM ini tentunya tidak akan menjadi kabar baik bagi rkayat Indonesia.
"Dan dampak besar kenaikan harga BBM keekonomi adalah adanya tekanan pada laju pertumbuhan ekonomi nasional, dan laju tekanan inflasi yang mengalami kenaikan," ujar Gunawan kepada tvonenews.com, Minggu (21/8/2022).
“Di saat ini laju pertumbuhan ekonomi kita kian tergerus dengan laju tekanan infasi yang terus mengalami peningkatan,” sambungnya menegaskan.
Bahkan, dikatakannya dengan rencana kenaikan harga BBM tersebut, harga laju tekanan inflasi di Sumut naik ke atas. Kalau sebelumnya jika tanpa rencana kenaikan harga BBM dan tarif listrik, ia menilai inflasi akan bergerak maksimal 4.9%, namun saat ini mengubah ekspektasi bahwa inflasi akan bergerak dalam rentang 5.7% hingga 6.4% hingga tutup tahun 2022.
“Meskipun hal tersebut sangat bergantung dengan berapa besar kenaikan harga BBM nantinya. Dan apakah hanya pertalite saja atau justru solar juga? Inikan belum terjawab sampai detik ini,” sebutnya.
“Dan saya juga menilai bahwa pernyataan sejumlah pejabat belakangan ini belum ada yang secara pasti menyebut bahwa harga BBM subsidi akan dinaikkan. Semuanya hanya beberapa kemungkinan saja,” sambungnya.
Load more