Bandar Lampung - PT Pelabuhan Indonesia (Pelindo) Regional 2 Panjang menyebutkan bahwa hanya beberapa alutsista milik militer Amerika Serikat yang diangkut dalam 1 Tricon Container US Army tidak masuk dalam manifest. Barang tersebut ditemukan dari kapal yang bersandar di Pelabuhan Panjang, Bandar Lampung.
"Ketika bongkar, manifes alat harus di cek dan harus adanya kesesuaian. Beberapa senjata api tidak sesuai dengan manifes, sehingga dilakukan penyegelan oleh Bea Cukai Pelabuhan Panjang," kata Adhi Nugroho, Minggu (24/7/2022).
Adhi Nugroho menambahkan, senjata api itu bukanlah senjata ilegal. Senjata api itu merupakan senjata pendukung latihan.
"Saat ini sedang dilakukan pengajuan manifes kembali oleh tim US Army kepada Bea Cukai," jelasnya.
Adhi pun membantah jika seluruh senjata api yang dibawa dalam 1 Tricon Container US Army itu tidak masuk dalam manifest. "Jadi bukan satu kontainer yang tidak masuk manifes, hanya beberapa senjata saja. Tapi, mengenai jumlah dan detail senjata itu ranahnya Bea Cukai Bandar Lampung. Silahkan dikonfirmasi ke sana," ungkap Adhi.
Kendati demikian, sebagai pemegang otoritas pelayaran Pelindo bersama Bea Cukai masih menangguhkan pengiriman senjata api yang akan dipergunakan latihan perang di Baturaja, Sumatera Selatan, karena belum lengkapnya beberapa manifes atau dokumen cargo senjata api yang belum tercatat.
Bongkar muat senjata dan alutsista di Pelabuhan Panjang, Bandar Lampung ini berlangsung sejak pertengahan Juli 2022. Barang-barang kiriman dari Amerika itu akan dipakai dalam kegiatan latihan gabungan Garuda Shield di Baturaja, Sumatera Selatan, yang akan berlangsung akhir Juli hingga Agustus 2022 mendatang.
Sebelumnya, Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa menjelaskan soal penemuan satu kontainer berisi senjata milik US Army di Pelabuhan Panjang, Lampung, yang disegel Bea Cukai.
Andika mengatakan satu kontainer berisi senkata tersebut bukan barang ilegal.
"Jadi yang kemudian kemarin di Pelabuhan Panjang Bandar Lampung itu adalah miss, bukan sesuatu yang kemudian menjadi ilegal," kata Andika di Mabes TNI, Cilangkap, Jakarta, Minggu (24/7/2022).
Andika menjelaskan, senjata tersebut akan digunakan dalam latihan gabungan bertajuk Garuda Shield 2022 yang akan dilaksanakan di Palembang, Sumatera Selatan bulan Agustus mendatang. Andika menegaskan permasalahan tersebut sudah diselesaikan dengan mengkonfirmasi langsung ke perwakilan Amerika di Indonesia termasuk soal security clearance. (puj/ebs)
Load more