Terungkap! Anggaran Persiapan PON 2024 di Sumut Nihil
- Tim TvOne/ Sri Gustina
Terkait masterplan, Ardan menegaskan akan lebih banyak diserahkan kepada konsultan agar hasilnya profesional dan dia tidak menginginkan didominasi unsur pemerintah. Penggunaan konsultan, sebut dia tentu membutuhkan proses tender.
Dari perencanaan yang tertera di masterplan sebutnya pihak Dispora Sumut juga memaparkan berhasil menghemat dana sekitar Rp 100 miliar lebih, padahal hitungan awal sekitar Rp500 miliar, namun bisa dikurangi menjadi Rp360 miliar. Anggaran tersebut di antaranya untuk biaya, hotel, penjemputan tamu mapun kepala daerah, honor-honor PB, stadion, peralatan volentir, even organiser dan lain-lain.
Sebagaimana dipaparkan gambaran masterplan yang nantinya akan dilantik dan di SK-kan oleh pemerintah pusat diketuai oleh Gubernur Sumut Edy Rahmayadi, wakil Ketua Musa Rajekshah serta Ketua Harian Bobby Nasution.
Dalam kesempatan itu, Sekretaris Dispora Sumut Dahlina memaparkan, selain acara penutupan di GOR Olahraga yang dibangun di Desa Sena Deli Serdang, ada 35 cabang olahraga yang dipertandingkan di provinsi ini.
Cabang tersebut yakni aquatik, atletik, balap sepeda, barongsai, berkuda, bermotor, biliar, binaraga, bola voli, bowling, bulutangkis, catur, kriket, dance sport, drumband, e sport, gatball, golf, gulat, hoki, jujitsu, kabaddi, karate, kick boxing, pencak silat, sambo, senam, sepakbola (putri dan futsal, ski air serta squash, taekwondo,, tenis meja, tinju dan wushu.
Sejumah cabor itu ada juga yang digelar di kabupaten/kota. “Makanya kami juga akan berkoordinasi dengan kabupaten/kota tentang kesiapan mereka,” tuturnya.
Dari jumlah cabor yang dipertandingkan itu, kata dia sarana prasarana berupa venue 50 persen mengandalkan sarana yang sudah ada, namun tetap membutuhkan anggaran revitalisasi sekitar Rp850 miliar dari APBD Sumut.
“Seperti kolam renang Selayang dan kolam renang Unimed, meski sudah ada namun belum memenuhi standard makanya perlu revitalisasi dan hingga saat ini sama sekali belum dikerjakan,” ucapnya. Padahal tim delegasi dari pusat nanti akan turun memantau layak tidaknya sarana dan sarana yang akan dijadikan tempat pertandingan.
“Jadi kita butuh biaya yang sangat besar, meski sebagian nantinya dibantu pemerintah pusat,” ucap Dahliana.
Load more