Ini Tampang Pelaku Mutilasi Anak Kandung di Indragiri Hilir, Kapolres Inhil: Tidak Alami Gangguan Jiwa
- tim tvone/Muhammad Arifin
Pekanbaru, Riau – Tampang seorang pelaku pembunuhan mutilasi anak kandung yang masih berusia sembilan (9) tahun di Kabupaten Indragiri Hilir, tak berkutik saat dibekuk personel Polres Inhil. Bahkan, pelaku sebelumnya dikabarkan mengalami gangguan jiwa dan saat ini sudah terbantahkan.
Kapolres Inhil, AKBP Dian Setyawan mengatakan, hasil observasi pelaku pembunuhan mutilasi anak di Jalan Propinsi Kelurahan 4, Tembilahan Barat, Kecamatan Tembilahan Hulu, Indragiri Hilir pada (13/6/2022) lalu, dinyatakan tidak mengalami gangguan jiwa
"Hasil observasi kejiwaan pelaku sudah keluar dari Rumah Sakit Jiwa Tampan Pekanbaru, hasilnya tidak ada gangguan jiwa," kata Kapolres Inhil, AKBP Dian Setyawan, Senin (4/7/2022).
Lanjutnya mengatakan, untuk proses penyidikan perkara akan dilanjutkan setelah berkas lengkap, penyidik kepolisian akan melimpahkannya ke kejaksaan. Saat ini pelaku sudah diamankan dan dimasukkan ke dalam tahanan Polres Inhil. Hal ini tentunya untuk mengetahui pasti motif pembunuhan.dan pihaknya masih akan melakukan pemeriksaan intensif.
"Pelaku sudah ditahan, (sekarang) sedang dilakukan pemeriksaan," pungkas Kapolres.
Saat proses observasi berjalan, pelaku sempat linglung. Bahkan dia seperti tidak sadar telah membunuh anaknya. Terungkapnya peristiwa pembunuhan mutilasi ini, berawal saat petugas mendapat laporan dari masyarakat adanya seorang pria yang mengamuk di jalanan.
Terpisah, Kapolsek Tembilahan Hulu, Iptu Ricky Marzuki mengatakan, sebelumnya, pria itu juga tampak berjalan sambil menenteng diduga organ dalam tubuh korban berupa hati. Ia sambil berteriak-teriak
"Ini kan yang kalian mau, ini yang kalian mau," kata pelaku ketika itu.
"Jadi ngamuknya dia itu megang parang, berdiri di pinggir jalan, lalu dia pukul mobil orang. Ada mobil yang sampai pecah juga. Dapat laporan itu, kita langsung ke TKP," sebut Kapolsek Tembilahan Hulu, Iptu Ricky Marzuki.
Saat petugas datang, terlihat pelaku masih memegang parang. Petugas berupaya membujuknya, ternyata pelaku tidak mau.
"Kita upayakan terus membujuk tapi tidak bisa. Malah sampai 2 kali kita diserang. Jadi karena ada seperti itu saya minta anggota mundur semua, saya panggil pihak keluarganya. Akhirnya datang abangnya yang paling tua, akhirnya dia mau. Setelah parang lepas, baru kita amankan," ucap Kapolsek.
Load more