Cemas Mempengaruhi Penjualan, Pedagang Hewan Kurban di Binjai Antisipasi Penularan PMK
- Tim tvOne/Taufik Hidayat
Menurutnya, hewan ternak yang berada di alam liar berpotensi lebih rentan terkena penyakit. Hal itu dikarenakan tempatnya yang tidak nyaman dan pemberian pakan yang kurang rutin.
Dijelaskannya juga, dalam rangka memudahkan para donatur dan dermawan yang ingin menunaikan ibadah kurban, perternakan Tabebuya siap membantu pekurban menyalurkan hewan kurbannya ke masyarakat.
Terpisah, Kepala Bidang Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Kota Binjai, drh. Zefri mengatakan, PMK atau yang dikenal sebagai Penyakit Mulut dan Kuku disebabkan oleh virus Aphtaee Epizootecae dan tidak menular pada manusia.
"Jenis hewan yang terserang penyakit PMK adalah Sapi, kerbau, Domba, Rusa, Babi, Unta dan secara percobaan virus PMK menginveksi Kelinci, Marmut, hamater dan Tikus. Namun manusia tidak masuk dalam kategori Zoonosis (penyakit yang dapat ditularkan dari hewan ke manusia) dan daging ternak yang terkena PMK dapat dikonsumsi," ujar Kabid Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Kota Binjai, drh. Zefri saat ditemui di kantornya.
Tidak hanya itu saja, ia juga menjelaskan bahwa ciri-ciri gejala hewan ternak yang terjangkit virus PMK adalah demam tinggi, pembengkakan, air liur yang berlebihan, adanya lepuh dan erosi sekitar mulut, lidah, gusi, kulit sekitar kuku dan puting ambing.
"PMK merupakan penyakit yang sangat menular kepada hewan ternak dimana dalam satu kandang bisa terjangkit, Tetapi tingkat kesembuhannya tinggi mencapai 100 persen apabila ditangani dengan cepat dan tepat, " ungkapnya.
Kemudian, ia menuturkan, untuk tindakan pencegahan yang dapat dilakukan dalam mengantisipasi penularan virus PMK adalah jika ada hewan ternak yang demam tinggi segera melaporkannya kedokter hewan atau dapat menghubungi petugas Puskeswan Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kota Binjai. Lalu, lakukan vaksinasi, dan pengawasan lalu lintas ternak.
Hal ini tidak lain untuk berupaya pencegahan, agar kuman penyakit tidak masuk ke kandang (Bioscurity). Ia juga jelaskan, pada kandang hewan sakit harus dipisahkan dan jangan dijual. Selain itu, tidak memotong hewan sakit, menjaga kebersihan kandang, alat dan orang yang menangani hewan.
"Saat ini petugas hanya bisa mengunjungi ternak yang melaporkan ternaknya sakit dan tidak dianjurkan mengunjungi atau mensurvey yang kandangnya masih sehat. Hal ini dikarenakan petugas dapat menjadi pembawa virus dari kandang ke kandang, " ungkapnya.
Load more