Dia menegaskan, bahwa hal ini dilakukan Pemkab Padang Pariaman, karena tidak ingin lagi ada warga atau siswa yang jatuh saat melintasi jembatan darurat dengan lebar sekitar 80 sampai 100 centimeter itu. Jembatan darurat tersebut adalah swadaya dan inisiatif dari masyarakat, agar mereka bisa melintasi bagian jembatan yang rusak.
"Karena itu, kami telah diskusikan dengan DPRD dan meminta Dinas PUPR menghitung biaya perbaikannya. Alhamdulillah, pada tahun 2022 anggaran pembangunan jembatan itu dapat kami kucurkan," ujar Suhatri Bur yang juga mantan Ketua Lembaga Pemberdayaan Masyarakat (LPM) Padang Pariaman ini.
Pembangunan rehabilitasi jembatan Lubuak Napa ini, dikerjakan oleh CV Seipila Agung dengan Konsultan Perencana PT Taru Nusantara serta Konsultan Pengawas CV Parades Karya Consultan. (Asa/Lno)
Load more