Didorong Warganya ke Parit, Lurah di Medan Berlumur Lumpur hingga Masuk Rumah Sakit
- tim tvOne/Alfiansyah
Medan, tvOnenews.com - Lurah Perintis, Kecamatan Medan Timur, Muhammad Fadli, berlumuran lumpur usai didorong warganya ke dalam parit. Peristiwa yang sempat viral ini terjadi di Jalan Madukoro, Kecamatan Medan Timur, Kota Medan, pada Senin (13/10/2025) pagi.
Menurut Muhammad Fadli, kejadian itu bermula ketika ia menerima banyaknya aduan dari warga yang keberatan terkait polisi tidur berbahan ban bekas yang dipasang oleh warga bernama Adi di depan rumahnya.
"Jadi kita dapat laporan dari warga, adanya pemasangan polisi tidur yang pertama tak sesuai aturan dan banyak paku yang menonjol, banyak ban kendaraan bocor. Ini bolak-balik laporan warga, bukan cuma sekali melapor ini," kata Fadli kepada tvOnenews, Selasa (14/10/2025).
Kemudian, ia berinisiatif membongkar polisi tidur di depan rumah pelaku. Namun, tindakan tersebut membuat pelaku murka dan mengamuk.
"Jadi saya ambil tindakan membersihkan jalan. Kita laksanakan tugas kewilayahan membersihkan jalan yang ditumpuk tanah, sampah, dan dipasang polisi tidur. Tapi dia (pelaku) keberatan," sebutnya.
Fadli mengatakan, setelah itu terjadilah cek-cok mulut antara dirinya dengan pelaku. Kemudian, pelaku mendorongnya hingga masuk ke dalam parit. "Terjadi ketegangan di situ. Saya didorong ke parit," ujarnya.
Lebih lanjut, ia menjelaskan bahwa kasus tersebut telah dilaporkan kepada polisi lantaran pelaku tidak memiliki etikat baik menyelesaikan perkara tersebut secara kekeluargaan.
Setelah kejadian, ia mengalami memar dan terkilir di tangan kirinya. Saat ini, dia pun sedang menjalani perawatan medis di rumah sakit.
"Tadi malam saya dibawa ke rumah sakit, ini saya sedang dirawat," katanya.
Sementara itu, Kanit Reskrim Polsek Medan Timur, Iptu Fajri Lubis menyampaikan bahwa telah menerima laporan dari korban dan saat ini kasus tersebut masih dalam penyelidikan.
"Untuk laporan korban sudah diterima, ini masih proses penyelidikan. Kita juga masih menunggu hasil visum dari rumah sakit," pungkasnya. (Als/wna)
Load more