Bengkulu - Tahun ini masyarakat diperbolehkan untuk melakukan mudik lebaran, pulang ke kampung halaman untuk merayakan Hari Raya Idul Fitri 1443 Hijriah bersama sanak keluarga.
Tak sedikit dari masyarakat yang melakukan perjalanan mudik lebaran lebih awal dengan menggunakan jasa moda transportasi udara, darat, laut maupun pemudik yang menggunakan kendaraan pribadi baik roda empat maupun roda dua.
Salah satunya, Wery Anjani mahasiswi Universitas Bengkulu yang memilih mudik lebih awal dengan menggunakan jasa otobus Antar Kota Antar Propinsi (AKAP) dari Bengkulu tujuan Solok, Sumatera Barat. Pilihan ini dilakukan dengan pertimbangan harga tiket masih relatif murah, dan tidak berdesakan saat berada di loket.
"Jika hari ini tiket masih 235 ribu rupiah bang, kalau besok tiket sudah naik jadi 300 ribu lebih, kan lumayan buat menghemat uang kalau hari ini," ujar Wery saat menunggu jadwal pemberangkatan di salah satu loket otobus, Minggu (24/4/2022).
Lain halnya dengan Wanda salah satu Asisten Rumah Tangga ( ART) di Jakarta, lebih awal mengambil jadwal libur karena takut pemerintah akan kembali memberlakukan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) di Jakarta, seperti tahun sebelumnya, yang memaksa dirinya harus merayakan Idul Fitri jauh dari keluarga.
"Tahun lalu saya tidak sempat lebaran di Bengkulu, makanya dengan diperbolehkannya untuk mudik, saya langsung ajukan cuti. Selain itu, saya takut nanti saat mendekati lebaran tiba-tiba ada pembatasan lagi seperti tahun lalu," jelas Wanda.
Ia juga mengatakan, bila tidak mudik lebih awal akan kesulitan mendapatkan tiket bus, apa lagi saat ini semua warga yang bekerja diluar Bengkulu banyak yang ingin melakukan mudik dengan tujuan serupa.
Load more