ADVERTISEMENT
Advertnative
Medan, tvOnenews.com - Ngatirah baru saja tiba di rumah setelah menyambangi satu persatu tetangganya untuk meminta maaf sekaligus berpamitan sebelum keberangkatannya ke Tanah Suci Mekkah.
Perempuan berusia 60 tahun ini satu diantara jemaah calon haji yang dipanggil Allah SWT untuk menunaikan rukun Islam kelima. Di balik keberangkatannya tahun ini menuju Mekkah ada jerih payah yang tidak mudah ia lewati.
Di rumah sederhana dengan pemandangan perabot yang hampir usang, Ngatirah berlinang air mata tatkala menceritakan perjuangannya yang sedari awal menikah sudah berniat ke Mekkah.
Kala itu, bersama suami, Ngatirah berkomitmen untuk menabung sedikit demi sedikit menyisihkan hasil pendapatan mereka agar suatu saat bisa berangkat haji. Namun nasib berkata lain, sang suami lebih dulu menghadap sang khalik membuatnya harus berjuang sebagai orang tua tunggal demi memenuhi kehidupan kelima anaknya.
"2015 suami meninggal, sejak itu saya cari nafkah sendiri," kata Ngatirah saat diwawancarai di rumahnya, Gang Cireng, Dusun III Hilir, Paya Bakung, Kecamatan Hamparan Perak, Kabupaten Deli Serdang, Minggu (4/5/2025).
Ngatirah bekerja sebagai buruh tani lepas yang tugasnya menanam padi, sesekali ia juga menerima panggilan sebagai pencabut rumput di persawahan. Tiap pulang bekerja ia membawa uang Rp70 ribu. Dari hasil keringatnya itu, Ngatirah harus memutar otak supaya kebutuhan hidup kelima anaknya tercukupi.
Ia juga tetap menyisihkan sebagian pendapatannya ke celengan kayu berbentuk persegi. Dicelengan itu, Ngatirah yang memiliki keterbatasan baca tulis meminta anaknya untuk menuliskan kalimat tasbih sebagai penanda niatnya untuk berhaji.
Load more