Setelah Bertahun-tahun, Ijazah 15 Guru yang Ditahan Sekolah Akhirnya Dikembalikan

Pekanbaru, tvOnenews.com - Setelah melalui perjuangan panjang, sebanyak 15 mantan guru di Pekanbaru akhirnya menerima kembali ijazah mereka yang sempat ditahan oleh salah satu sekolah swasta di Kota Pekanbaru, Rabu (30/4/2025).

Belasan guru tersebut sempat meminta ke pihak sekolah namun pihak sekolah meminta sejumlah uang agar ijazah tersebut kembali.

Pengembalian ijazah ini terjadi setelah kasus penahanan dokumen pribadi tersebut ramai diperbincangkan dan mendapat sorotan dari anggota DPRD Pekanbaru Zulkardi.

“Awalnya para guru ini curhat ke saya bahwa sejak ijazah mereka ditahan, dan dimintai sejumlah uang tebusan, mereka kesulitan mencari kerja lagi sebagai guru. Mudah-mudahan kejadian seperti ini tidak terulang lagi,” kata Zulkardi.

Zulkardi juga mengimbau seluruh instansi pendidikan, perusahaan, dan lembaga lainnya di Pekanbaru agar tidak menahan ijazah, BPKB, KTP, maupun akta kelahiran milik karyawan, sesuai dengan aturan yang ditegaskan oleh Kementerian Ketenagakerjaan (Kemenaker).

Kasus ini mencuat usai viralnya laporan penahanan ijazah oleh salah satu perusahaan tour & travel. Laporan demi laporan pun berdatangan ke Zulkardi, termasuk dari belasan guru yang mengaku mengalami nasib serupa.

Mereka melapor tak dapat mengajar maupun mencari pekerjaan karena tidak memiliki dokumen pendidikan yang sah. Kini, setelah mendapatkan kembali haknya, mereka siap kembali mengajar dan bekerja.

“Terima kasih kepada Pak Zulkardi yang sudah memperjuangkan hak kami. Terima kasih juga kepada Wamenaker yang peduli pada persoalan ini,” ujar salah satu guru, Muhammad Rizal.

Hal serupa diungkapkan Putri Amalia. Dengan berlinang air mata, ia mengaku sudah berulang kali meminta ijazahnya ke sekolah namun tak pernah ditanggapi. Bahkan ada rekannya yang diminta membayar penalti cukup besar.

“Saya sangat bersyukur. Lewat bantuan Pak Zulkardi, kami mendapat ijazah kami kembali tanpa harus bayar apa-apa,” kata Putri.

Para guru ini juga sempat melakukan panggilan video bersama Wakil Menteri Ketenagakerjaan (Wamenaker) RI Immanuel Ebenezer sebagai bentuk terima kasih atas perhatian dan dukungan yang mereka terima.