Oku Selatan, Sumatera Selatan - Mardani (46) warga Desa Way Gugur Kecamatan Muaradua dinyatakan hilang selama dua hari lalu, berhasil ditemukan
hanyut di sungai Selabung oleh petugas tim pencarian, Jumat (18/3/2022) pukul 11. 00 WIB.
Jenazah korban ditemukan oleh Bazarnas dan Tagana bersama TNI-Polri di aliran sungai Saka Selabung (Komering) wilayah Talang Bandung Kecamatan Muaradua, dengan posisi setengah mengapung setengah telungkup sudah tak bernyawa.
"Korban sudah ditemukan, dalam kondisi sudah meninggal. Awalnya jenazah hanya kelihatan kepala, diketahui karena digerak oleh ombak perahu,"ungkap Zeppy Hasmiyani Kasi Bencana Alam Dinsos OKU Selatan dibincangi, Jumat (18/3/2022).
Sebelumnya, dari Informasi dihimpun, ayah empat anak ini yang dikenal piawai berenang ini dilaporkan hilang usai cekcok berselisih paham terhadap tetanggannya di lingkungan Desa setempat.
Dari keterangan BPBD OKU Selatan dijelaskan hilangnya korban awalnya, tengah mencari hewan peliharaan bebek yang hilang dilingkungan Desa setempat. Saat tengah mencari Mardani bertanya terhadap salah seorang tetangganya.
Namun, diduga tetangga Mardani ini salah mengartikan merasa tersinggung, merasa dituduh oleh Mardani sebagai pencuri bebek tetangga emosi dan pulang mengambil sajam.
"Karena ketakutan korban berlari ke arah sungai. Sejak itulah korban tidak bisa dihubungi menghilang yang diperkiraankan korban hilang pukul 18:30,”ujar Koni Ramli Kepala BPBD OKU Selatan, kemaren.
Mengetahui adanya korban yang dilaporkan hilang, Alhasil tim pencarian bergerak melakukan upaya pencarian dengan mengerahkan belasan petugas dan dua unit perahu karet, hingga membuahkan hasil dihari kedua Jumat, (18/3/2022).
Disisilain, sosok korban Mardani yang piawai berenang dibenarkan oleh salah seorang warga setempat. Tetangganya yang tak ingin disebut namanya ini keheranan korban ditemukan yang diduga tenggelam
hanyut disungai
"Dia korban piawai berenang, keseharianya sering memanah ikan,"bebernya.
Terpisah, pasca jenazah berhasil ditemukan Kapolsek Muaradua Iptu Bastari saat dikonfirmasi mengatakan bahwa jenazah telah dilakukan otopsi di RSUD Muaradua. Perihal kronologi korban sempat dikejar oleh tetangganya menggunakan sajam Iptu Bastari belum bisa memastikan.
"Kalau korban dikejar pakai sajam, kita juga belum menerima laporan yang demikian, hasil otopsi juga belum keluar,"ujar Iptu Bastari Kapolsek Muaradua dikonfirmasi Jumat (18/3/2022).
Kendati demikian sambungnya, karena tak adanya saksi yang melihat korban sebelum kejadian dikejar menggunakan sajam, kepolisian belum bisa berbuat banyak.
"Yang menjelaskan korban dikejar dengan parang belum ada saksi yang melihat, namun akan kami dalami,"tandasnya. (Andi Salani/ade )
Load more