Kota Bengkulu, tvOnenews.com - Pemerintah Kota Bengkulu, yang terletak di Provinsi Bengkulu, telah mengalokasikan dana sebesar Rp. 3 miliar melalui pengalihan anggaran dan hasil pembayaran pajak bumi dan bangunan (PBB) untuk melakukan perbaikan sistem drainase. Langkah ini diambil sebagai upaya untuk mengantisipasi terjadinya banjir.
"Anggarannya mencapai Rp3 miliar dari hasil recofusing atau pemangkasan dan PBB. Kita berdoa, karena banjir di Kota Bengkulu itu kalau karena drainase paling lama satu jam, tapi kalau banjirnya berhari-hari, merupakan banjir kiriman sebab Kota Bengkulu berada di hilir sungai," kata Wali Kota Bengkulu Dedy Wahyudi di Bengkulu, Jumat.
Saat ini, tim telah diterjunkan untuk melakukan pengerukan dan perbaikan sistem drainase di beberapa titik rawan banjir di Kota Bengkulu, termasuk di Kelurahan Sawah Lebar dan Kelurahan Kebun Tebeng.
Ia menerangkan terkait dengan penyelesaian masalah banjir, gubernur serta walikota dan bupati di Provinsi Bengkulu telah sepakat bahwa harus ditangani secara bersama-sama.
Sebab, kondisi banjir di Kota Bengkulu disebabkan kiriman dari daerah pegunungan seperti Kabupaten Kepahiang dan Kabupaten Bengkulu Tengah.
"Kami telah melakukan antisipasi seperti tahun ini kami sudah anggarkan kawasan Kebun Tebeng yang rawan banjir untuk perbaikan gorong-gorong yang selama dikeluhkan akan dibangun jembatan, sehingga tidak ada genangan air," terangnya.
Sementara itu, Pemerintah Kota Bengkulu turut menyiagakan sejumlah personel dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) selama bulan Ramadhan 1446 Hijriah. Hal ini dilakukan untuk mengantisipasi kemungkinan terjadinya bencana alam, seperti banjir, pohon tumbang, dan potensi bencana lainnya.
Load more