Namun karena melihat pelaku mengeluarkan pisau dari pinggang, korban SP berlari kencang ke arah perkebunan sawit.
“Pada saat lari tersebut, korban SP tersungkur jatuh dengan sendirinya. Kemudian pelaku melakukan penikaman sebanyak empat kali. Dua kali di dada, satu kali di lengan dan satu kali di tangan korban," jelas Wahyu.
Dijelaskan Kapolres Tapteng, warga desa setempat kemudian berhasil melerai perkelahian tersebut. Sementara korban yang tumbang berlumuran darah tak berdaya, langsung dilarikan ke rumah sakit terdekat untuk mendapatkan perawatan medis.
Pada hari yang sama pelaku langsung berhasil diamankan polisi, dan diboyong ke Polres Tapteng.
Kapolres Tapteng AKBP Wahyu belum dapat memastikan apakah motif perkelahian antara pelaku dan kepala desa tersebut.
Namun diduga karena ada dendam pribadi, namun masih dalam pengembangan apa sebenarnya permasalahan antara pelaku dan korban.
“Soal dendam pribadi itu masih kami gali, namun yang pastinya korban mendatangi kediaman pelaku untuk mempertanyakan dan konfirmasi yang berkaitan permasalahan tersebut, dan saat ini pelaku sudah diamankan di Unit Reskrim Polres Tapteng masih dimintai keterangan dan dilengkapi dengan keterangan saksi-saksi lain termasuk visum dan sebagainya," papar AKBP Wahyu, sembari mengatakan bahwa saat ini korban masih dirawat di rumah sakit. (ssg/nof)
Load more