Pekanbaru, Riau - Balai Besar Konservasi Sumberdaya Alam (BBKSDA) Riau, meradang alias geram, dengan beredarnya foto satu keluarga yang swafoto atau selfie dengan seekor beruang madu, satwa yang dilindungi. Foto tersebut diunggah seseorang bernama Johannes Siringoringo di media sosial.
Informasi ini diketahui BKSDA Riau, melalui akun Instagram Cintasatwariau. Setelah ditelusuri, diketahui satwa beruang madu tersebut ternyata telah mati
Plt Kepala Seksi Wilayah IV Gunawan mengatakan, hasil penelusuran pihaknya, menemukan lokasi keluarga selfie dengan beruang, yakni di kebun sawit masyarakat, Desa Kasang Padang, Kecamatan Bonai Darussalam, Kabupaten Rokan Hulu.
“Sebelumnya kita lakukan penelurusan sesuai alamat di medsos, ternyata pihak yang meng-upload foto telah pindah ke Rohul,” ujar Gunawan (26/2/2022)
Hasil penelusuran tim, ujar Gunawan, didapat informasi yang bersangkutan sejak Desember 2021 telah pindah ke Desa Kasang Padang, Kecamatan Bonai Darussalam, Kabupaten Rokan Hulu.
Selanjutnya, petugas juga mendapat informasi bahwa beruang madu itu ditemukan pada Kamis (24/2/2022) pagi, yakni ketika Johannes Siringoringo hendak panen buah sawit di kebun sawit milik orang lain.
Saat Johannes menemukannya, beruang madu tersebut telah mati akibat terjerat di lokasi kebun.
“Sesuai keterangan keluarga Johannes, beruang madu sudah mati beberapa hari sebelumnya,” jelas Gunawan.
Oleh Johannes, dari lokasi pertama ditemukan, jasad beruang dibawa ke rumah rang tuanya mengunakan sepeda motornya.
Begitu sampai di rumah, istri Johannes langsung berfoto bersama jasad beruang dan keluarganya.
“Pengakuannya istri Pak Johanes mengaku tidak mengetahui bahwa beruang merupakan satwa yang dilindungi. Karena itu berani mengambil foto bersama Beruang dengan dirinya dan anggota keluarga yang lain dan di-posting di media sosial,” kata Gunawan.
Setelah melihat kondisi beruang sudah mulai membusuk, Johannes, kata istrinya, langsung mengambil bagian tubuh beruang seperti kuku, empedu, dan taring. Kemudian disimpan dirumahnya.
“Sedangkan jasad beruang dibuang Johannes ke sungai Rokan,” terang Gunawan.
Gunawan mengatakan, keterangan didapat dari orang tua dan istrinya. Sedangkan, Johannes Siringo Ringo dikabarkan lari dari rumah karena ketakutan saat petugas datang.
“Untuk tidak mengulanginya, kami memberi pembinaan pada keluarga serta sosialisasi bahwa beruang satwa yang dilindungi. Kemudian, menyita bagian tubuh satwa beruang madu berupa kuku, taring, dan empedu. Selanjutnya, istri Pak Johannaes Siringoringo membuat surat pernyataan untuk tidak mengulangi hal serupa,” tutup Gunawan. (Muhammad Arifin/act)
Load more