Pariaman, tvOnenews.com – Masyarakat Kota Pariaman melangsungkan upacara Maambiak Tanah atau mengambil tanah sebagai salah satu rangkaian kegiatan Pesona Budaya Tabuik Piaman pada Minggu (7/7) sore. Upacara tersebut menandakan bahwa prosesi Pesona Budaya Tabuik telah dimulai oleh kedua rumah Tabuik, yaitu Tabuik Subarang dan Tabuik Pasa. Pengambilan tanah dilakukan di Sungai Desa Pauh Timur dan Kelurahan Alai Galombang.
Ninik Mamak Tabuik Subarang, Suhermen Mursyid mengatakan, makna dari prosesi mengambil tanah ialah sebagai pengingat bahwa manusia berasal dari tanah dan akan kembali ke tanah.
“Sesuai maknanya, prosesi ini bertujuan untuk menyadarkan manusia bahwa mereka berasal dari tanah. Maka tempat kembalinya juga ke tanah,” katanya.
Pada pelaksanaannya, terlihat seorang pria berpakaian putih mengambil tanah dari dasar sungai. Suhermen menyebut, pakaian putih melambangkan kesucian. Tanah diambil menggunakan dua telapak tangan, kemudian dimasukan ke kain bewarna putih lalu diletakkan di atas tampah tambir bambu. Setelahnya, tanah yang diambil dibawa kembali ke rumah Tabuik.
Prosesi Maambiak Tanah diikuti oleh anak nagari, niniak mamak Tabuik dan orang tuo Tabuik serta masyarakat setempat. Iring-iringan pawai penabuh gandang menyemarakkan prosesi yang berlangsung selama beberapa menit itu.
Selama prosesi berlangsung, masyarakat terlihat sangat antusias. Mereka memadati tepi sungai hingga membuat kemacetan di jalan menuju lokasi upacara.
Peserta pawai atau arak-arakan tersebut juga terlihat membawa sebilah bambu dengan tinggi sekitar dua meter. Ujung tiang bambu itu terdapat bendera warna putih dan hitam serta sumbu api minyak.
Load more