Salah satunya yang pada tahun 2024 ini belum lama diselenggarakan di Pelantar III, sebuah kawasan pesisir di kawasan Kota Lama Tanjungpinang. Ritual serta tradisi masyarakat Tionghoa di Tanjungpinang juga dapat ditemui dalam perayaan ulang tahun kelenteng atau vihara di kota ini.
Dalam perayaan-perayaan tersebut, berbagai atraksi kesenian dapat disaksikan. Mulai dari penampilan barongsai, wayang orang, tarian, hingga lagu mandarin modern yang dinyanyikan oleh artis lokal hingga dari luar negeri.
Wisata Tematik
Kepala Dinas Pariwisata Kepulauan Riau, Guntur Sakti menjelaskan, dalam konteks koridor Batam-Bintan dan Karimun, Pembangunan pariwisata di Kota Tanjungpinang dikonsep sebagai kota wisata tematik, yakni wisata heritage berupa budaya Melayu dan Tiongkok.
Selain Melayu, Tanjungpinang juga memiliki warisan kebudayaan Tiongkok. Ini dapat dibuktikan dengan warisan Tiongkok yang hidup, tumbuh dan berkembang. Mulai dari warisan sejarah, budaya, tradisi dan sebagainya. Potensi ini disebut Guntur menjadi modal untuk mendatangkan wisatawan Tiongkok ke Tanjungpinang dalam jumlah besar.
Wisman Tiongkok berada di urutan ketiga jumlah wisman terbanyak berkunjung ke Kepri setelah Singapura dan Malaysia. Kuantitas masih relatif kecil, sekitar 7 ribu orang di tahun 2023. "Tapi kita ingin potensi wisatawan Tiongkok ini lebih besar datang ke Kepri, seperti yang disedot negara-negara lain," terangnya, Rabu (3/7/2024).
Yang menjadi insentif agar wisatawan Tiongkok bisa datang dalam jumlah besar, salah satunya disebut Guntur adalah dengan menjadikan Tiongkok sebagai salah satu negara dalam paket regulasi mendapatkan fasilitas bebas visa ke Indonesia. Tidak terkecuali untuk Kepri.
Load more