Pali, tvOnenews.com - Sudah selama empat tahun, Sekolah Menengah Pertama (SMP) Negeri 13 Talang Ubi, di Kabupaten Penukal Abab Lematang Ilir (Pali), Sumatera Selatan, belum mendapatkan gedung sekolah sendiri.
Diketahui hingga sekarang sekolah tersebut masih menumpang di Sekolah Dasar (SD) Negeri 30 Talang Ubi, yang mana kondisi sekolahnya cukup memprihatinkan.
Dinas pendidikan setempat menyebut ada tiga sekolah yang saat ini mengalami hal serupa, dan pihaknya akan membangun gedung sendiri di setiap sekolah tersebut pada tahun ini.
Dari pantauan tvOnenews.com pada Selasa (30/4/2024) siang, di SMP N 13 Talang Ubi, para siswa datang ke sekolah dengan penuh semangat meskipun mereka harus menunggu berakhirnya jam belajar para siswa di SD Negeri 30 Talang Ubi pada pukul 12.00 WIB.
Sebelum jam belajar dimulai tepatnya pukul 13.00 WIB, para siswa SMP terlebih dahulu membersihkan halaman sekolah dan setiap ruang kelas.
Ditemui pada hari yang sama, Kepala SMP Negeri 13 Talang Ubi, Marhayu, menjelaskan bahwa sudah selama empat tahun seluruh siswa dan guru menumpang untuk melakukan proses belajar mengajar.
Untuk kondisi bangunan di sekolah saat ini cukup memprihatinkan, sehingga dikhawatirkan dapat membahayakan semua siswa baik di SMP maupun seluruh siswa SD Negeri 30.
Pihaknya berharap akan ada yang memperhatikan akan kondisi tersebut, dan juga berharap agar bisa mendapatkan pembangunan gedung sekolah sendiri sehingga proses belajar mengajar dapat lebih maksimal seperti sekolah lainnya.
“Sekolah kami ini berdirinya sejak maret 2020 lalu, dan sejak itu juga kami menumpang di SD Negeri 30 ini. Adapun untuk sarana belajar sekolah kami pada saat itu masih terbatas. Alhamdulillah, seiring berjalannya waktu saat ini mulai lengkap, karena sudah berangsur-angsur sarana-sarana belajar itu sudah tertahta dan kita atasi melalui bantuan-bantuan yang sudah diberikan dari dinas maupun dari pihak sekolah sendiri,” katanya.
“Saat ini siswa kami ada sebanyak 181 siswa serta 23 guru baik asn maupun honorer. Sementara Kondisi gedung sekolah yang kami tumpangi saat ini, banyak mengalami kerusakan material, seperti lantai, jendela, pembatas ruangan, atap pelafon hingga pagar sekolah,” sambungnya.
Menanggapi hal ini, Pelaksana Tugas Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Pali, Ardian Putra Muhdanlini, saat ditemui pada Kamis (1/5/2024) membenarkan akan adanya sekolah yang masih menumpang atau Satu Atap (Satap).
Bahkan dari catatan pihaknya, hingga saat ini terdapat tiga sekolah di wilayah Kabupaten Pali yang mengalami hal serupa.
"Seluruhnya ada 3 sekolah meliputi 2 SMP dan 1 SD, salah satunya di SMP 13 itu yang saat ini kondisinya masih menumpang. Total jumlah siswa yang terdampak dari ketiga sekolah itu, untuk SMP mencapai 500 siswa, sementara SD ada 60 orang siswa. Kondisi sekolah seperti ini terjadi sejak tahun 2019 lalu, ketika saat itu ada wilayah yang sedang pengembangan dimana jumlah siswanya melonjak, terus kapasitas sekolah yang ada juga lumayan jauh lokasinya. Jadi semenjak itu, kami jadikan satu atap atau masih menumpang seperti yang terjadi sekarang ini,” ungkapnya.
Lebih lanjut dalam memenuhi harapan dari siswa dan pada guru, dia juga menjelaskan jika ketiga sekolah satap itu, pada tahun 2024 ini akan dilaksanakan pembangunan gedung sekolah baru, supaya masing-masing sekolah dapat memiliki gedung sekolah sendiri.
Dengan menggunakan anggaran sebesar 6,5 miliar rupiah yang bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Kabupaten Pali.
“Sejak 2019 kita sudah melakukan pembebasan lahan untuk pembangunan sekolah baru di tiga sekolah itu, dan selanjutnya kita akan langsung membangun gedung pada 2020 lalu, tetapi pada saat itu kita sedang dilanda pandemi covid, sehingga dananya kena recofusing. Tahun ini kami menargetkan akan melaksanakan pembangunan gedung hingga selesai di ke 3 sekolah tersebut. Untuk nilai total anggarannya sebesar 6,5 miliar, 2 SMP itu 4,5 miliar dan 1 SD dengan biaya 2 miliar,” jelas Ardian Putra Muhdanlini. (bls/nof)
Load more