Palembang, tvOnenews.com - Aiptu FN yang saat ini berdinas di Sat Sabhara Polres Lubuk Linggau dan juga mantan Kanit dan Katim Reskrim Polsek Lubuk Linggau Selatan, hingga kini keberadaannya masih belum diketahui.
Sebelum berdinas di Sabhara, Aiptu FN juga pernah menjadi Kanit Reskrim Polsek Lubuk Linggau Selatan, dan berhasil mengungkap kasus-kasus besar di wilayah hukum Lubuk Linggau Selatan.
Sebelumnya kejadian bermula saat dua debt collector bernama Deddi Zuheransyah (51) dan Robert (35) bertemu dengan FN di salah satu parkiran mall di Palembang.
Kedua debt collector berencana ingin mengambil mobil Aiptu FN yang diduga telah menunggak cicilan selama dua tahun.
Mobil FN dan kedua debt collector itu sempat bersenggolan, karena tak terima FN keluar dari dalam mobilnya dan langsung mengeluarkan diduga satu pucuk senjata api (Softgun) dari pinggang pelaku.
Meski sudah dihalangi istrinya, FN tetap mengarahkan senjata dan menembak ke arah korban Robert akan tetapi tidak mengenai korban, kemudian FN langsung memukul korban Robert menggunakan senjatanya mengenai kepala bagian kirinya.
Istri korban laporkan Aiptu FN ke Propam Polda Sumsel
Istri Debt Collector Deddi Zuheransyah,
Dira Oktasari, membenarkan jika dirinya telah membuat laporan ke Propam Polda Sumsel, usai sang suami ditusuk oknum polisi dengan senjata tajam di parkiran salah satu mall di Jalan POM IX Palembang.
"Iya sudah dilaporkan (kejadian penusukan debt collector oleh oknum polisi)," kata Dira singkat, Minggu (24/3/2024).
Dira mengaku belum bisa berbicara banyak terkait hal itu karena saat ini masih fokus pada kesehatan sang suami yang masih dirawat di RS Siloam Sriwijaya Palembang.
Sementara itu istri Aiptu FN membuat laporan berkaitan dengan perampasan hingga pengeroyokan, dengan didampingi kuasa hukumnya Rizal Syamsul.
“Iya, tadi malam istri oknum polisi yang mobilnya dirampas resmi membuat laporan ke Polda Sumsel," tegas Rizal.
Rizal menegaskan, adapun yang dilaporkan yakni Pasal 170 KUHP perampasan, pengancaman, pengeroyokan junto Pasal 53 KUHP Tentang Percobaan Tindak Pidana.
"Ada sejumlah Pasal, termasuk ada pasal 368 KUHP dan 365 KUHP yang kami laporkan, mulai dari perampasan hingga pengeroyokan tadi malam," kata Rizal.
Kliennya, dini hari tadi telah diperiksa dan dimintai keterangan di Subdit 3 Jatanras Ditreskrimum Polda Sumsel.
Laporan korban sendiri tercatat dalam Laporan Polisi bernomor STTLP/B/322/III/2024/SPKT Polda Sumsel tertanggal 24 Maret 2024. (peb/nof)
Load more