Medan, tvOnenews.com - Sepekan jelang Ramadhan, grosir kurma dan perlengkapan muslim lainnya mulai kebanjiran pembeli dari warga Medan dan kota lainnya.
Seperti salah satu Usaha Dagang UD. Zubaidi (Abu Bakar) Jalan Kereta Api Kecamatan Medan Barat (Pajak Ikan) Medan, dalam sepekan terakhir banyak warga yang mencari kurma hanya untuk sekedar dikonsumsi sendiri dan tak sedikit pula untuk dijual kembali.
Abu Bakar menjelaskan, jauh-jauh hari dirinya sudah mulai membuat pesanan dalam jumlah yang besar untuk menyambut Ramadhan, pesanan harus dilakukan lebih awal mengingat kurma yang ia pesan dari luar negeri memerlukan waktu yang lumayan lama dalam perjalanan untuk sampai ke Indonesia (Medan).
“Kurma paling banyak dicari masyarakat jelang puasa, pesanan dari luar kota Medan juga sudah mulai masuk dari sepekan lalu," ujar Abu yang sudah berjualan puluhan tahun di Pasar Ikan, Jalan Perniagaan Medan.
Abu juga menjelaskan kurma yang ia jual dari berbagai jenis mulai dari kurma ajwa, sukari, medjool, mesir dan tunish dengan harga yang berbeda-beda.
"Paling murah itu saya jual kurma 1 kilo Rp30.000 dan yang paling mahal itu ada yang Rp250.000 hingga Rp300.000 per kilonya untuk kualitas super," ujarnya.
Terkonfirmasi harga kurma tidak mengalami kenaikan dari tahun lalu, bahkan cenderung sama.
“Kalau harga tidak ada naik dari tahun lalu sama saja, makanya banyak yang membeli dalam jumlah yang besar, untuk disumbangkan ke masjid biasanya untuk berbuka puasa bersama" katanya lagi.
Selain kurma sebagai pelengkap pembuka puasa, permintaan jubah, kopiah dan sarung juga mengalami kenaikan. Seperti sarung misalnya di beli dalam jumlah yang cukup besar lalu disumbangkan ke nazir-nasir masjid.
Ketika disinggung mengenai merek kurma yang berasal dari negara Israel yang viral di boikot, Abu mengaku tidak menjual kurma dari negara tersebut.
Sementara itu, Muhammad Ridwan, salah seorang pembeli yang berhasil dijumpai di toko menjelaskan jika dirinya membeli perlengkapan shalat yang mulai usang seperti sarung, sajadah dan kopiah.
“Sebentar lagi kan sudah Ramadhan, malu lah kalau ke masjid (tarawih) sarungnya buluk, kopiahnya juga warnanya sudah mulai memudar, sudah tidak hitam lagi," ucapnya Senin (4/3/2024) siang. (sgh/nof)
Load more