“Saya kurang tahu mengenai beras yang ada karetnya, penjualan sejauh ini tidak ada masalah, cuma memang daya beli yang kurang, putaran agak lambat," tuturnya saat ditemui usai tokonya disambangi untuk diambil sampel beras dagangannya.
Sebelumnya, isu merebaknya beras sintetis ini disebabkan pengakuan seorang ibu bernama Teti yang membeli beras di Pasar Pringgan Medan dengan jenis premium kemasan 10 Kg yang biasa dibelinya dengan harga Rp150.000, namun saat dibeli malah turun Rp5000 menjadi Rp145.000 per Kg.
Curiga dengan hal di atas, maka dirinya mencoba memasak beras tersebut dan membuat kepalan dari beras yang dibelinya dari Pasar Pringgan dan benar saja, beras tersebut mendal seperti bola karet. Apalagi saat dimasak tercium aroma plastik, namun kebenaran dari isu ini masih perlu ditelusuri oleh pihak terkait dan uji sampel beras akan terjawab 3 hari mendatang. (sgh/nof)
Load more