Mandailing Natal, tvOnenews.com - Warga Mandailing Natal Sumatera Utara serbu operasi pasar beras murah yang digelar Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten Mandailing Natal (Madina). Kondisi tersebut akibat terus melambungnya harga beras didaerah tersebut.
Badan Pangan Nasional bekerjasama dengan Bulog, Pemerintah Kabupaten Madina dan Bank Indonesia, menggelar pasar beras murah di Madina mengantisipasi terus melambungnya harga beras.
Operasi pasar beras murah hari ini, Rabu (27/9/2023) dilaksanakan di Pasar Tradisional Sinonoan, Kecamatan Siabu Madina.
Operasi pasar tersebut langsung diserbu warga, mereka berebut membeli beras yang dijual dengan harga Rp11.400 per kilogram. Maksimal yang boleh dibeli warga hanya 20 kilogram per orang.
Kepala Dinas Ketahanan Pangan Madina, Taufik Zulhenra Ritonga menjelaskan, kegiatan tersebut untuk menahan laju lonjakan harga beras di Mandailing Natal. Harga beras kualitas menengah atau jenis IR 64 sudah mencapai Rp14 ribu hingga Rp16 ribu per kilogram, tergantung lokasi.
"Ini program ketahanan pangan nasional, untuk mengantisipasi harga beras yang terus berkembang saat ini, kita sudah lakukan dibeberapa lokasi dengan harapan bisa menahan laju pergerakan harga beras di Madina. Kita bekerja sama dengan Bulog, BI serta Badan Pangan Nasional,” terang Taufik Zulhenra Ritonga.
Saat ini harga beras di Mandailing Natal terus melambung. Untuk jenis IR 64 sudah mencapai Rp14 hingga Rp16 ribu per kilogram atau naik sekitar 50 persen dibandingkan beberapa bulan lalu.
Siti Rahmi, salah satu ibu rumah tangga yang ikut membeli beras murah tersebut mengaku sedikit lega karena bisa mendapatkan beras dengan harga terjangkau.
“Cuma 20 kilogram yang boleh, paling seminggu tahannya, tapi sukur juga lah, minta tolonglah harga beras supaya normal lagi, waduh harga beras tiap Minggu naik, tidak tau lagi kayak mana ini,” keluh Siti Rahmi.
Operasi pasar tersebut rencananya akan dilaksanakan secara berkesinambungan di Kabupaten Madina untuk menjaga harga beras tetap terjangkau masyarakat.
Dinas Ketahanan Pangan Madina akan berusaha untuk menggandeng pihak ketiga untuk membantu distribusi beras murah tersebut hingga ke pelosok daerah termasuk wilayah pantai barat Madina.
"Kita terkendala di distribusi, biayanya tidak ada ditampung di APBD kita, namun kita akan berusaha untuk menggandeng pihak ketiga agar bergabung untuk membantu masyarakat terutama BUMD di daerah ini,” pungkas Taufik Zulhenra Ritonga. (rsr/nof)
Load more