“Pada pukul 3 kakak saya Faharudin ini menelepon saya dan memberi tau bahwa paman kami Ahmad meninggal karena sakit, setelah itu tidak ada komunikasi lagi. Kami posisinya menunggu di rumah almarhum paman yang berada di Batu Tugu, sekira pukul 6 sore kami mendapat kabar bahwa rombongan yang menjemput jenazah paman kami mengalami kecelakaan dengan truk tangki, dan mobil ambulans berada di bawah truk itu. Kami pun langsung sangat terkejut jika kakak saya, Darus sopir ambulans dan Yasir anak dari paman kami dikatakan meninggal dunia. Siang tadi almarhum kakak saya sudah dimakamkan di TPU Desa Prambatan, sementara almarhum paman dan anaknya juga sudah dimakamkan di Batu Tugu,” ungkapnya.
Dari informasi yang diterima pihak keluarga, ia menyebut bahwa kecelakaan maut mulanya terjadi oleh karena truk tangki BBM melaju dengan kecepatan tinggi sehingga menabrak mobil ambulans. Untuk itu ia beserta keluarga berharap agar sopir truk dan perusahaan dapat bertanggung jawab atas meninggalnya ketiga keluarganya.
“Saya ikut menjemput ke empat almarhum keluarga kami ini, di Puskesmas Gelumbang, dan kami tiba di rumah jam 1 malam. Mendengar keterangan dari orang di sekitar lokasi kejadian, bahwa ambulans yang ditumpangi keluarga kami sudah berupaya menepi, namun dari arah berlawanan datang truk tangki yang ngebut dan sedang memotong kendaraan lain, sehingga terjadinya tabrakan. Harapan kami hanya sedikit, etikat baik dari keluarga si sopir truk tangki, dan kepada perusahaan dari truk tangki BBM itu,” harap Marisa Rosalia. (bls/nof)
Load more