Pali, tvOnenews.com - Kecelakaan ambulans Desa Prambatan dengan truk tangki BBM di Jalinsum, menyebabkan tiga orang meninggal dunia seusai menjemput jenazah, pada hari Selasa (5/9/2023) sore.
Tiga orang korban kecelakaan maut yang membawa satu jenazah di dalam mobil ambulans yang meninggal dunia, merupakan warga Desa Prambatan, Kecamatan Abab, Kabupaten Penukal Abab Lemtang Ilir (Pali), Sumatera Selatan.
Ketiganya meninggal dunia setelah terjadinya kecelakaan maut antara mobil ambulans dengan truk tangki BBM, di Jalan Lintas Sumatera, Desa Segayam, Kecamatan Gelumbang, Kabupaten Muara Enim.
Terlihat kondisi mobil ambulans ringsek tidak berbentuk akibat terjadinya adu banteng. Sementara sopir truk tangki BBM, mengalami luka berat dan saat ini sedang dilakukan perawatan medis.
Korban yang meninggal dunia tersebut di antaranya, sopir ambulans bernama Darus, dua orang penumpang bernama Faharudin dan Yasir yang merupakan keluarga dari jenazah (Ahmad) yang sebelum terjadinya musibah, dijemput oleh ketiga korban di wilayah Kabupaten Ogan Ilir. Hal ini disampaikan oleh Kepala Desa Prambatan, Armansol, pada Rabu (6/9/2023) sore.
“Sebelum kejadian ambulans milik Desa kita ini dipinjam oleh masyarakat, dan untuk yang membawa itu benar memang sopir ambulans, dengan tujuan akan menjemput jenazah yang merupakan salah seorang warga kita yang meninggal di wilayah Ogan Ilir. Mereka, sopir dan dua orang pendamping dari pihak keluarga jenazah, di antaranya satu orang anak dari jenazah serta satu orang lagi keponakan dari jenazah, berangkat dari desa sekitar pukul 3 sore. Kemudian sekira pukul 6 sore kita mendapatkan informasi tentang insiden kecelakaan maut ambulans desa kita dengan truk tangki, di Desa Segayam,” jelasnya.
Marisa Rosalia, yang merupakan adik kandung dari korban bernama Faharudin, saat ditemui usai pemakaman di TPU Desa Prambatan, mengatakan bahwa yang dia tau kakaknya ikut dalam menjemput jenazah paman mereka yang meninggal dunia karena sakit di Rumah Sakit di wilayah Ogan Ilir, lalu rencananya jenazah pamannya akan dibawa kerumah duka yang berada di Dusun 9 Batu Tugu Prambatan. Namun Ia beserta keluarga yang sedang menunggu kedatangan para korban tersebut, dikejutkan dengan kabar kecelakaan maut yang membuat ketiga keluarganya meninggal dunia.
“Pada pukul 3 kakak saya Faharudin ini menelepon saya dan memberi tau bahwa paman kami Ahmad meninggal karena sakit, setelah itu tidak ada komunikasi lagi. Kami posisinya menunggu di rumah almarhum paman yang berada di Batu Tugu, sekira pukul 6 sore kami mendapat kabar bahwa rombongan yang menjemput jenazah paman kami mengalami kecelakaan dengan truk tangki, dan mobil ambulans berada di bawah truk itu. Kami pun langsung sangat terkejut jika kakak saya, Darus sopir ambulans dan Yasir anak dari paman kami dikatakan meninggal dunia. Siang tadi almarhum kakak saya sudah dimakamkan di TPU Desa Prambatan, sementara almarhum paman dan anaknya juga sudah dimakamkan di Batu Tugu,” ungkapnya.
Dari informasi yang diterima pihak keluarga, ia menyebut bahwa kecelakaan maut mulanya terjadi oleh karena truk tangki BBM melaju dengan kecepatan tinggi sehingga menabrak mobil ambulans. Untuk itu ia beserta keluarga berharap agar sopir truk dan perusahaan dapat bertanggung jawab atas meninggalnya ketiga keluarganya.
“Saya ikut menjemput ke empat almarhum keluarga kami ini, di Puskesmas Gelumbang, dan kami tiba di rumah jam 1 malam. Mendengar keterangan dari orang di sekitar lokasi kejadian, bahwa ambulans yang ditumpangi keluarga kami sudah berupaya menepi, namun dari arah berlawanan datang truk tangki yang ngebut dan sedang memotong kendaraan lain, sehingga terjadinya tabrakan. Harapan kami hanya sedikit, etikat baik dari keluarga si sopir truk tangki, dan kepada perusahaan dari truk tangki BBM itu,” harap Marisa Rosalia. (bls/nof)
Load more