Cerita Ibu Selamatkan Anak Gadisnya yang Dijadikan PSK di Jakarta, Dipaksa Layani 3 Pria Tiap Malam
- Pujiansyah/tvOne
Lampung, tvOnenews.com - Seorang gadis remaja berusia 16 tahun asal Kecamatan Padang Ratu, Kabupaten Lampung Tengah, Lampung, diduga menjadi korban tindak pidana perdagangan orang (TPPO).
Gadis remaja berinisial SP ini diduga dijadikan Pekerja Seks Komersial (PSK) di salah satu hotel di Jakarta Barat.
Korban berhasil kabur setelah bekerja selama tiga bulan, dengan dibantu oleh kerabat orang tuanya.
Dalam sehari, korban dipaksa melayani lelaki hidung belang sebanyak 3 kali.
Curiga dengan kepergian anak sulungnya yang tidak ada kabar, seorang ibu bernama Sanis melaporkan anaknya jadi korban TPPO ke Polres Lampung Tengah.
Anaknya tersebut berangkat kerja karena hendak membantu perekonomian keluarga.
"Pamitannya mau kerja. Tapi, sama saya belum dibolehin soalnya baru lulus kemarin. Pikiran saya sebagai orang tua terbaik buat anak untuk sekolah dulu. Tapi, ternyata anaknya melihat kondisi orang tua nggak mampu. Bapaknya sakit-sakitan. Jadi, pikiran anak saya mungkin mereka pengen bantu orang tua. Tapi, ternyata dia udah dijemput sama Travel," kata Sanis, kepada tvOnenews.com, saat ditemui di kediamannya Senin (4/9/2023).
Awalnya, kata Sanis, anaknya itu berpamitan mau kerja di rumah tetangga. Ternyata anaknya dijemput sebuah mobil yang diduga penyalur.
"Nah begitu giliran saya pulang ke rumah shalat Isya. Kira-kira jam 08.00 saya keluar lagi habis shalat Isya udah nggak ada. Sudah berangkat," jelasnya.
Kemudian, siang harinya sang ibu menelepon pihak travel yang membawa anaknya.
"Sudah nyampe mana mas. Sudah nyampe Jakarta bu. Anak saya udah kerja belum. Sudah, tapi bukan aku yang masukin. Kok bisa, bukan kamu yang masukin. Iya aku cuma naruh doang. Kamu bawa orang kok nggak tanggung jawab. Setelah berkomunikasi besoknya udah mati kontak sudah nggak bisa di kontak lagi," ungkap Sanis dalam percakapan dengan sopir travel.
Setelah tidak bisa dihubungi lagi, Sanis merasa nggak enak pikiran. Sebab setiap menghubungi anaknya, setiap malam selalu berisik di tempat kerjanya hingga jam 12 malam dan jam 01.00 dini hari belum tidur.
"Saya WhatsApp, katanya sibuk. Saya telpon katanya sibuk. Kerja apaan, namanya orang tua pikirannya nggak jelas. Saya telepon, dia cuman ngomong kerja di resto," terangnya.
Load more