Medan, tvonenews.com - Sepucuk surat Anies Baswedan untuk ketua umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono bertuliskan harapan agar menjadi pendamping bakal calon wakil presiden dalam kontestasi politik 2024 hanya untuk bertanya dan belum pasti.
Hal itu diungkapkan ketua Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) NasDem Sumatera Utara (Sumut) Iskandar ST, usai menyaksikan deklarasi Anies Baswedan dan Cak Imin secara virtual.
"Anies sebelum menunjuk siapa yang sangat layak mendampingi beliau, sebelum diputuskan dia kan harus bertanya dong, itukan sederhana. Saya rasa itu sangat wajar sekali, kan sudah disampaikan yang berwenang untuk mencari siapa yang ditunjuk sebagai wakil presiden itu adalah kewenangan Anies Baswedan dengan persetujuan partai. Kan itu komitmen yang dibentuk oleh namanya tim delapan," kata Iskandar ST di gedung DPW NasDem Sumut, Sabtu (02/09/2023).
Surat yang diterima AHY menurut Iskandar bagian dari pertanyaan Anies Baswedan mengenai kesiapan ketua umum partai berlogo mercy itu, jika nantinya ditunjuk sebagai cawapres pendamping Anies.
"Kan tidak mungkin diputuskan baru bertanya, surat itukan hanya pertanyaan apakah bersedia untuk menjadi pasangan beliau. Kalau yang diminta itu bersedia, kan belum diputuskan, belum dia ditunjuk. Masih ada proses selanjutnya. Kan begitukan, menurut saya itu hal-hal yang wajar," sebutnya.
Tak hanya itu Iskandar pun mengibaratkan laki-laki yang ingin melamar seorang perempuan, tidak serta langsung melamar melainkan terlebih dahulu bertanya.
"Kita sendiri pun, mau melamar anak orang mesti bertanya dulu ke orang tuanya bersedia enggak? Kalau bersedia baru besok melamar, kan tidak ujug-ujug langsung melamar. Jadi menurut saya surat itu sangat wajar saja, bukan suatu komitmen seolah-olah sudah dipastikan itu," ucapnya.
"Kalau sudah bersedia barulah pak Anies yang memutuskan mana yang layak. Nah sekarang Anies sudah memutuskan, menurut beliau yang layak dan mendapat kekuatan untuk membantu beliau adalah Muhaimin Iskandar. Saya rasa itu pikiran yang harus diterima pihak-pihak lain," ucap Iskandar lagi.
Sementara itu, mengenai tuduhan partai Demokrat yang menyatakan adanya pengkhianat dari partai NasDem dan Anies Baswedan. Ketum DPW NasDem Sumut ini membantah hal tersebut.
"Jadi kalau dikatakan partai kami berkhianat, pak Anies berkhianat jadi pertanyaan itu kami balikan, siapa yang berkhianat? Siapa yang meninggalkan koalisi, itu sebenarnya lebih layak dikatakan pengkhianat. Ya karena apa, kalau misalkan dia emang tulus, dia tidak akan meninggalkan koalisi ini," ungkapnya.
"Kalau ada partai yang karena ketua umumnya tidak jadi diusung kemudian dia mundur dari koalisi ini, jadi pertanyaan kami siapa yang sebenarnya berkhianat. Itu pernyataan kita," terangnya lagi.
Dengan dideklarasinya Cak Imin sebagai calon wakil presiden mendampingi Anies Baswedan diyakini dapat mendongkrak kekuatan pada pemilu 2024 mendatang.
"Makanya NasDem dan Anies melihat potensi itu ada pada Muhaimin Iskandar dengan kekuatan PKB dan NU-nya. Makanya kami melihat inilah yang akan memperkuat peluang Anies Baswedan," ujarnya. (Ayr/Fhr)
Load more