“Jadi kalau soal video yang viral itu tidak ada. Kenapa video itu timbul, karena saya dengan rasa takut dan diintimidasi. Jujur, saya tidak ada. Bisa saya buktikan semua video itu tidak ada. Itu semua saya karang-karang cerita itu. Itu lah dia,” sebutnya.
Supriatin bahkan mengungkapkan saat itu ada sejumlah personel TNI yang mengelilinginya. Ia pun menegaskan dapat menunjukkan ada dua orang yang dapat menjadi saksi atas kejadian itu.
“Saya dikelilingi itu sama mereka, ada berapa orang, saksinya pun ada dua orang. Ya dengan rasa takut, saya cemas, mereka bersenjata semua. Mau tak mau lah saya bilang dengan rasa terpaksa, saya takut-takut. Saya pun tak tahu lagi gimana lah. Mungkin seandainya tak saya bilang, mungkin saya ntah kayak mana lah, mungkin dihajar sama mereka,” tutupnya.
Di samping itu, Kapendam I/BB, Kolonel Inf Rico Siagian mengatakan bahwa dalam prosedur di setiap pelaku yang diamankan wajib dimintai keterangan dan setelah itu diserahkan ke pihak kepolisian.
“Prosedur seperti biasa, Pak. Pelaku yang diamankan, diminta keterangan di kantor, setelah itu kita serahkan ke pihak kepolisian,” sebutnya.
Terkait pengakuan Supriatin yang terbaru ini, Kolonel Inf Rico mengatakan bahwa video tersebut baru saja dibuat di Polres Langkat.
“Silakan media menilai, Pak. Yang pasti pelaku dan barang buktinya semua ada. Dan 1x24 jam, langsung diserahkan ke Polres Langkat. Terkait pelaku membuat statement lanjutan, yang pasti sudah sepengetahuan dan seizin Polres, Pak,” tandasnya.(bsg/lno)
Load more