Hingga keduanya melihat ada seorang remaja yang posisinya tengah berada di dalam mobil dalam kondisi sudah babak belur. Mereka terkejut, lantaran kenal dengan remaja yang berbeda di dalam mobil tersebut.
"Yang remaja di dalam mobil ini sempat minta tolong sama kami. Padahal kami mau jumpai mobil dan motor itu, bukan gara-gara yang bonyok, cuma pas dekat kenal pulak sama orangnya," sebutnya.
Kemudian, melihat remaja dalam kondisi babak belur itu mereka pun berinisiatif untuk menolong. Mereka meminta kepada pelaku agar menurunkan remaja yang babak belur di dalam mobil itu. Namun sang sopir mobil tidak mau melakukannya hingga terjadi keributan lagi di lokasi.
“Kenapa, siapa kalian, kenapa rupanya? Gitulah katanya. Kita yang merasa sebagai pemuda setempat ya merasa tersinggung, karena buat ribut di daerah situ," ungkapnya.
Saat sedang berdebat, tiba-tiba sopir mobil tersebut mengaku bahwa dirinya tinggal di mess sembari menunjuk asrama TNI AU yang kebetulan dekat dari lokasi kejadian.
“Ngaku-ngaku orang sini dia (pelaku) nunjuk arah ke mess Kosek, samping CBD. Sementara korban yang punya warung, merupakan warga lama di lokasi kejadian pasti kenal siapa anak-anak mess. Tapi ternyata korban malah enggak kenal sama pelaku ini. Kek warga asing atau warga luar lah. Begitu dibilangnya dia tentara, kami pun memastikan dan bertanya tentara mana,” ungkap Berto.
Berto menyampaikan, karena sudah tersudut kemudian sopir tersebut masuk ke dalam mobil dan mengambil sangkur dan mencoba menakuti agar tidak ikut campur persoalan yang terjadi.
Load more